Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) bukan merupakan bantuan dari negara manapun, termasuk China.
Kepala Negara memastikan bahwa hubungan antara Indonesia dan China untuk proyek KCJB tersebut murni merupakan kerja sama investasi di dalamnya.
“Ini bukan bantuan. Ini adalah kerja sama antara Indonesia dan China. Ada investasi di sini. Jadi bukan bantuan,” tegasnya di Stasiun Tengalluar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menegaskan bahwa proyek KCJB ini merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Tiongkok. Meskipun sempat mengalami kendala dalam pembangunan beberapa terowongan, tetapi Presiden menargetkan proyek tersebut akan mulai beroperasi pada Juni mendatang.
Tidak hanya itu, Jokowi mengaku, mengenai kedatangan Presiden China Xi Jinping ke Indonesia untuk meninjau proyek kereta cepat masih difinalisasi. Apalagi menurut perkiraan, proyek kereta cepat ini akan rampung pada pertengahan tahun depan.
“Dengan Presiden Xi masih dibicarakan, belum final. Peluncuran nanti untuk operasional Insya Allah kurang lebih nanti di bulan Juni 2023,” ujar Jokowi.
Baca Juga
Sekadar informasi Presiden Joko Widodo meninjau progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Barat, pada Kamis (13/10).
Dalam keterangannya, Kepala Negara berharap proyek KCJB yang telah mencapai 88,8 persen tersebut dapat meningkatkan mobilitas, daya saing, hingga munculnya pertumbuhan ekonomi baru.