Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa perkembangan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 88,8 persen, sedangkan progres konstruksi KCJB mencapai 78,80 persen dan progres investasinya mencapai 89,33 persen.
Hal ini dia sampaikan usai meninjau perkembangan pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, di lokasi Stasiun Kereta Cepat Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10/2022).
“Kami harapkan dengan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung ini mobilitas orang dan barang bisa menjadi cepat dan meningkat kemudian daya saing kita juga makin kuat. Kemudian ada titik pertumbuhan ekonomi baru di Jakarta dan Bandung,” tuturnya, dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (13/10/2022).
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan menjadi pertama di Kawasan Asean sehingga diharapkan suatu saat akan terjadi konektivitas antarnegara.
“Kita mengharap nanti terjadi konektivitas antarnegara, entah disambungkan itu dengan pelabuhan, entah itu disambungkan dengan bandara dan entah nanti juga bisa disambungkan dengan kereta cepat seperti ini dan itu sudah menjadi gagasan besar di Asean agar konektivitas antarnegara di Asean tersambungkan secepat-cepatnya dalam rangka daya saing Asean,” ujarnya.
Adapun, Jokowi juga menyampaikan bahwa KCJB ditargetkan mulai diluncurkan dan dibuka secara komersial pada Juni 2023.
Baca Juga
Lebih lanjut, Kepala Negara juga mengungkapkan kendala yang terjadi dalam proyek KCJB. Salah satu kendalanya adalah pembangunan tunnel (terowongan) 2 dan tunnel 11 yang disebabkan kondisi tanah yang sulit dikendalikan.
"Kendala saat buat terowongan di tunnel 2, di tunnel 11 memang ada masalah karena tanahnya yang sangat sulit dikendalikan. Namun, Alhamdulillah sekarang sudah selesai," katanya.
Sekadar informasi, tunnel 2 berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat, sedangkan tunnel 11 berlokasi di Kecamatan Padalarang dan Kecamatan Cimahi Selatan, Kabupaten Bandung Barat.
Pandemi Covid-19 juga dinilai Jokowi menjadi salah satu tantangan dan dalam penyelesaian megaproyek ini.
"Pandemi nggak ada urusannya dengan kereta cepat, tapi memperlambat, iya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan bahwa pemasangan rel Kereta Cepat Jakarta–Bandung sudah dilakukan sepanjang 17 km menjelang peninjauan yang bakal dilakukan oleh Presiden Jokowi dan Presiden China Xi Jinping.
Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry menuturkan sebagai salah satu bentuk persiapan gelaran G20, konsorsium kontraktor proyek KCJB telah berhasil menyelesaikan proses pemasangan rel atau track laying yang akan digunakan untuk uji dinamis. Pemasangan rel itu dilakukan sepanjang 17 km dan secara bertahap nantinya akan bertambah seiring dengan operasi resmi pada 2023.
“Pekerjaan pemasangan track baik di sisi kiri dan kanan sepanjang 17 km ini berhasil diselesaikan dan saat ini memasuki tahap fine adjustment," kata Rahadian, Senin (10/10/2022).