Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyebut pengurus DPD PAN di 514 kabupaten dan kota mengusulkan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan menjadi calon presiden (capres) di Pemilu 2024.
"Mereka bangga bahwa ketua umum partainya dapat maju berkontestasi dengan partai politik lainnya," kata Viva Yoga dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (27/8/2022).
Meskipun seluruh pengurus DPP PAN mengusulkan nama Zulkifli Hasan, dia mengatakan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (27/8/2022), akan mengumumkan sejumlah nama untuk diusulkan menjadi bakal capres usungan partai.
"Di rakernas ini akan diumumkan nama-nama bakal calon pemimpin nasional atau calon presiden dan calon wakil presiden.
Ketua Umum PAN akan mengumumkan hasil rekomendasi rakernas," tambahnya.
Rakernas merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi setelah kongres dan berwenang untuk menetapkan kebijakan strategis partai, target kursi dan suara di Pemilu Serentak 2024, serta mengevaluasi kinerja dan program partai.
Baca Juga
Sebelumnya, Ketua Panitia Rakernas PAN Bima Arya mengatakan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disebut masuk daftar usulan bakal capres yang dibahas dalam Rakernas PAN.
"Nama-nama itu sudah ada di kantong ketua umum, tapi sosok Gubernur Jawa Tengah banyak disebut oleh para kader. Mas Ganjar ini cukup favorit juga di kalangan internal, selain Erick Thohir," kata Bima Arya di Jakarta, Jumat (26/8/2022).
Bima mengatakan salah satu kegiatan rakernas menghimpun usulan perwakilan PAN daerah, mereka akan mengusulkan nama-nama capres yang akan diusung pada Pilpres 2024.
Dalam rakernas yang direncanakan dihadiri sekitar 10.000 kader itu, Zulkifli Hasan akan menyampaikan laporan sekaligus mengusung calon pemimpin yang merupakan aspirasi dari seluruh DPD dan DPW PAN.
Mengenai peluang nama Ganjar Pranowo kembali masuk dalam daftar kandidat capres PAN, Bima Arya mengaku tidak bisa memastikan secara lebih detail karena di internal PAN masih ada dinamika.
"Saya tidak bisa sebutkan terlalu detail, tetapi ada keinginan yang kuat juga bahwa kader tetap ingin ada internal dari kader terbaik yang didorong," ujar Bima Arya.