Bisnis.com, JAKARTA - Setelah upacara 17 Agustus 2022 selesai diselenggarakan di Istana Merdeka hari ini, sejumlah objek wisata mulai dikunjungi warga. Monumen Pancasila Sakti di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur salah satunya.
Pantauan Bisnis di lokasi, kondisi sekitar kawasan Monumen Pancasila Sakti terpantau tidak terlalu ramai. Beberapa masyarakat terlihat melakukan beberapa aktivitas seperti berfoto, hingga bersepeda.
Mereka yang ada di lokasi dari berbagai kalangan, mulai dari orang dewasa, anak-anak kecil, hingga anak-anak berseragam sekolah.
Salah satu warga Jakarta Timur bernama Sobari yang mengunjungi Monumen Pancasila Sakti misalnya. Sobari mengunjungi Monumen Pancasila Sakti bersama teman-temannya karena ingin menumbuhkan rasa kepahlawanan dengan melakukan kunjungan ini.
"Kalau misalnya ke tempat wisata yang biasa-biasa saja agak biasa ya," ujar Sobari.
Harga tiket Monumen Pancasila Sakti dibanderol seharga Rp5.000 per pengunjung. Wisatawan dapat membeli tiket secara langsung di loket pintu masuk.
Lubang Buaya merupakan lokasi para jenderal diculik dan markas komando Gerakan 30 September 1965. Di Lubang Buaya, tiga orang jenderal yang masih hidup kemudian dibunuh. Enam jenazah perwira tinggi TNI AD itu bersama dengan jenazah Lettu Pierre Tendean oleh para pembunuh dimasukkan ke dalam sumur tua di Lubang Buaya yang saat itu merupakan perkebunan karet untuk menghilangkan jejak.
Tujuh jenderal yang dibunuh dalam peristiwa G30S PKI adalah Jendral Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Suprapto, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
Sumur ini berhasil ditemukan pada 3 Oktober 1965 berkat informasi dari seorang polisi bernama Sukitman yang ikut diculik dan dibawa ke Lubang Buaya namun berhasil melarikan diri. Sumur kemudian digali dan jenazah ketujuh anggota TNI AD itu ditemukan untuk kemudian diangkat dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.