Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Ungkap Peran Kemandirian Pangan terhadap Penurunan Stunting

Jokowi mengungkap peran kemandirian pangan terhadap peningkatan gizi anak dan pada akhirnya menurunkan angka kekerdilan atau stunting.
Jokowi mengungkap peran kemandirian pangan terhadap peningkatan gizi anak dan pada akhirnya menurunkan angka kekerdilan atau stunting./ Maria Y. Benyamin
Jokowi mengungkap peran kemandirian pangan terhadap peningkatan gizi anak dan pada akhirnya menurunkan angka kekerdilan atau stunting./ Maria Y. Benyamin

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kepada seluruh masyarakat mengenai pentingnya menciptakan kemandirian pangan untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi generasi masa depan Indonesia, termasuk penurunan angka stunting.

"Kemandirian pangan itu penting. Saya mengajak kepada seluruh bupati utamanya wali kota untuk memanfaatkan lahan-lahan yang sekecil apapun untuk menanam, untuk berproduksi kebutuhan pangan sehari-hari," katanya dalam acara Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Tahun 2022, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (7/7/2022).

Jokowi meminta semua lahan kosong untuk ditanami tanaman pangan yang nantinya bisa dimanfaatkan sebagai asupan gizi anak. 

Lebih lanjut, Jokowi juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung upaya penurunan angka kekerdilan (stunting) demi mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kepala Negara menargetkan agar angka kasus stunting di Indonesia dapat turun menjadi 14 persen pada 2024.

"Saya mengajak kepada seluruh kekuatan bangsa untuk bergerak bersama-sama, bekerja bersama-sama, bersinergi bersama-sama untuk menurunkan stunting dan seluruh akar masalahnya dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia, generasi penerus kita yang berkualitas. Betul-betul harus kita siapkan," ungkap Kepala Negara.

Jokowi meyakini bahwa dengan dukungan seluruh masyarakat, upaya penurunan angka stunting yang dilakukan pemerintah dapat segera tercapai, salah satunya dimulai dengan menjaga kesehatan lingkungan keluarga.

"Jaga kesehatan lingkungan baik di dalam keluarga maupun di lingkungan sekitar keluarga, ini juga penting. Dan saya yakin jika seluruh warga dan masyarakat kita bergerak, upaya penanganan stunting yang dilakukan pemerintah saat ini, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota kabupaten akan cepat membuahkan hasil," ujar Jokowi.

Adapun, angka Prevalensi Stunting pada balita di Indonesia menunjukan tren penurunan dari tahun 2013 sebesar 37,2 persen menjadi 24,4 persen pada tahun 2021. Walaupun mengalami penurunan, pemerintah tetap memberikan perhatian serius untuk lebih menekan angka stunting tersebut.

Pemerintah terus melakukan intervensi pada penanganan angka stunting dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) mulai dari tingkat provinsi hingga ke tingkat desa.

Terkait target maksimum stunting di Indonesia pada tahun 2024 sebesar 14 persen, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berharap para TPPS dan TPK berfokus pada seribu hari awal kehidupan manusia.

Pasalnya, pada masa tersebut merupakan usia emas manusia yang dapat menghasilkan manusia Indonesia berkualitas dan berdaya saing.

"Seribu hari awal kehidupan sebagai usia emas manusia Indonesia. Oleh karena itu, marilah kita sungguh-sungguh mengentaskan stunting demi Indonesia jaya dan demi manusia Indonesia yang unggul di tahun 2045," ucap Menko Muhadjir melalui keterangan pers.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper