Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengunjungi Taman Perenungan Bung Karno di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lokasinya tidak jauh dari Lapangan Pancasila, yang menjadi tempat upacara Hari Lahir Pancasila ke-77 digelar.
Dikutip dari kanal YouTube Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Rabu (1/6/2022), taman tersebut merupakan tempat Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno kerap merenung dan membaca buku selama pengasingan di Ende.
Tepatnya di bawah pohon sukun yang memiliki lima cabang.
Tempat tersebut menjadi favorit Presiden Pertama RI itu, lantaran lokasinya yang tinggi dan menghadap ke teluk dengan pemandangan laut.
Di bawah pohon sukun tersebut juga disebutkan Bung Karno menemukan inspirasi dasar negara yang kemudian dirumuskan menjadi Pancasila.
Presiden Jokowi ditemani Ibu Negara Iriana Jokowi melihat-lihat taman tersebut dan berfoto dengan masyarakat. Terlihat pula patung Bung Karno duduk menyilangkan kakinya di bawah pohon sukun.
Baca Juga
Jokowi dan Ibu Negara kemudian dipandu oleh salah seorang pemandu yang mengenakan pakaian khas Ende. Dia kemudian menceritakan sejarah pertama kalinya Bung Karno tiba di Ende hingga keunikan pohon sukun.
"Bung Karno tiba di Ende pertama kali 14 Januari 1938. Ketika Bung Karno kembali ke Ende setelah dibuang kembali ke Bengkulu 12 tahun setelah itu beliau datang kembali ke Ende sebagai Presiden Pertama Republik Indonesia dan dihadapan ribuan penduduk Ende beliau mengungkapkan di Kota ini aku temukan lima butir mutiara dan di bawah pohon sukun ini kurenungkan nilai luhur Pancasila," kata sang pemandu.
Sang pemandu kemudian mengatakan bahwa Bung Karno berpesan apabila di suatu masa pohon sukun tersebut mati, hendaklah ditanam kembali dengan pohon sukun yang baru.
Pohon Sukun
Pohon sukun yang pertama dikatakan mati pada tahun 1972, pemerintah saat itu mencoba kembali untuk menanam, namun mati juga.
"Pada masa kepemimpinan Herman Joseph Gadi Djou beliau meminta sahabat Bung Karno yang masih hidup waktu itu untuk menanam kembali. Peristiwa penanaman kembali itu terjadi pada 17 Agustus 1980," paparnya.
Menurutnya, pohon sukun tersebut hidup hingga sekarang dan uniknya pohon sukun tersebut juga tumbuh dengan lima cabang. Sama seperti pohon sukun pertama yang didatangi Bung Karno.
"Bagi masyarakat Ende ini membuktikan bahwa Ende memang benar-benar rahimnya Pancasila," katanya.