Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Ende Jadi Pusat Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni

Pemerintah menggelar pusat peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni di Ende NTT karena berbagai alasan.
Warga membawa lampion lambang Pancasila saat upacara tradisi Bedhol Pusaka di halaman Museum Istana Gebang Kota Blitar, Jawa Timur, Selasa (31/5/2022) malam. Tradisi Bedhol pusaka yang dirangkai dengan pawai lampion yang diikuti oleh sejumlah warga tersebut digelar jelang peringatan hari lahir Pancasila. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/aww.
Warga membawa lampion lambang Pancasila saat upacara tradisi Bedhol Pusaka di halaman Museum Istana Gebang Kota Blitar, Jawa Timur, Selasa (31/5/2022) malam. Tradisi Bedhol pusaka yang dirangkai dengan pawai lampion yang diikuti oleh sejumlah warga tersebut digelar jelang peringatan hari lahir Pancasila. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/aww.

Bisnis.com, JAKARTA – Pada hari ini, Rabu (1/6/2022), bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila. Pemerintah pun menterapkan 1 Juni sebagai libur nasional. Penetapan tersebut dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2016.

Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila yang menetapkan tanggal 1 Juni 1945 merupakan Hari Lahir Pancasila.

Untuk merayakannya, biasanya digelar upacara maupun berbagai kegiatan untuk menyemarakkan.

Tahun ini, Presiden Jokowi ke Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menghadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila ke-77 di Lapangan Pancasila Ende, Kabupaten Ende pukul 09.00 WITA.

Menurut Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Ende dipilih menjadi pusat peringatan Hari Lahir Pancasila ke-77 karena beberapa keistimewaannya. 

Menurut Wakil Kepala BPIP Hariyono, Ende menjadi tempat Presiden ke-1 RI Soekarno untuk merenungkan dasar-dasar negara yang kelak akan dia pimpin.

Di Ende, lanjut dia,  Soekarno sadar bahwa Indonesia itu bukan hanya Jawa. Ende memiliki etnis dan agama yang beragam. Meskipun, Soekarno merupakan pejuang dan tokoh dari kalangan Islam, namun di Ende dia juga berdiskusi dengan tokoh-tokoh agama lain.

"Dari sinilah Ketuhanan menurut Bung Karno tak bisa dipersempit menjadi ketuhanan bagi agama tertentu," kata Hariyono dikutip dari keterangan resmi, Senin (1/6/2022).

Selain itu, masyarakat Ende memiliki kemandirian lantaran bisa takluk dan dijajah oleh Belanda pada 1917. Selanjutnya, masyarakat Ende sangat mendukung toleransi. Meskipun, ada etnis dan agama yang berbeda, tetapi masyarakatnya saling berinteraksi.

"Bung Karno menilai Ende adalah miniaturnya Indonesia," katanya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper