Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah 26 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dievakuasi dari Ukraina akibat konflik dengan Rusia, dipulangkan ke kampung halamannya di Bali, Senin (7/32022) sore.
Para PMI tersebut dipulangkan setelah selesai menjalani masa karantina selama lima hari dan memperoleh surat clearance dari Satgas Covid-19. Petugas Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengawal PMI ke Bandara Soekarno-Hatta hingga diterbangkan ke Bali.
Pendampingan tersebut untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya pemerasan atau tindak kejahatan lainnya. Seperti diketahui, 26 PMI dari Ukraina ini seluruhnya perempuan yang bekerja sebagai terapis.
Hingga saat ini masih ada tiga orang yang masih menjalani karantina di Wisma Pasar Rumput dan RSDC Kemayoran. Satu orang PMI terkonfirmasi positif Covid-19 dan dua PMI lainnya belum mendapatkan vaksin lengkap.
Komang Dewi Handayani (23) yang telah 9 (Sembilan) bulan bekerja sebagai Spa Therapist di Ukraina mengucapkan rasa syukurnya bisa pulang ke Indonesia dengan selamat dan difasilitasi pemerintah.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan pemerintah terus memantau perkembangan konflik Ukraina dan Rusia untuk memastikan pelindungan dan keamanan WNI di sana yang belum terevakuasi, termasuk PMI.
Baca Juga
Pada kesempatan tersebut, Benny berpesan agar para calon PMI menggunakan jalur resmi yang disediakan negara sehingga akan mendapatkan kemudahan dan terhindar dari tindak kejahatan perdagangan orang.
Saat ini, telah terdapat kemajuan dalam pelayanan PMI di Bandara Soekarno Hatta. Terdapat fast track jalur khusus PMI berikut lounge khusus yang telah tersedia, dengan fasilitas yang cukup baik dan disediakan makan gratis bagi PMI.
BP2MI juga akan melaksanakan beberapa program untuk PMI antara lain, penyediaan perumahan untuk para PMI, membebaskan bea cukai barang yang dibawa PMI dan pemberian fasilitas KUR PMI dengan bunga yang sangat rendah dan dapat dicicil.