Bisnis.com, JAKARTA - Idealnya, perwira tinggi yang menduduki jabatan kepala Staf TNI AD (KSAD) diharapkan memiliki kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang andal.
Pengamat intelijen dan militer Susaningtyas NH Kertopati menyebut sejumlah syarat ideal bagi seorang KSAD. Hal ini terkait calon pengganti Andika Perkasa yang telah disetujui DPR sebagai calon Panglima TNI.
Dikutip dari Antara, Senin (15/11/2021), calon pembina kekuatan tertinggi TNI AD itu juga diharapkan memiliki pengetahuan intelijen dan cukup memahami perkembangan teknologi pertahanan baru, termasuk siber.
Selain itu, kata dia, dapat membangun TNI yang mampu melaksanakan interoperabilitas dan kualitas prajurit TNI dalam hadapi perang siber.
Dia mencontohkan dalam hal pemanfaatan sistem nirawak baik berupa robot maupun kecerdasan buatan dan pertahanan siber.
Selain itu, perwira tinggi yang menduduki jabatan kepala Staf TNI AD juga diharapkan mengikuti perkembangan lingkungan strategis pada tataran global dan regional dan meningkatkan fungsi diplomasi pertahanan di tingkat internasional.
Baca Juga
"Oleh karenanya dibutuhkan sosok KSAD yang memiliki dampak penangkalan bagi petinggi militer internasional seperti halnya tuntutan (terhadap sosok yang menjabat) panglima TNI," tambah Susaningtyas.
Setidaknya, ada 17 perwira tinggi TNI AD berpangkat letnan jenderal, sebanyak 16 di antaranya merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1986—1989 dan seorang perwira lulusan Sekolah Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia (SEPA-PK TNI).
Dari jumlah itu, dua sosok dinilai calon kuat menduduki posisi KSAD, yakni Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman, dan Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI Eko Margiyono.