Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak Sejarah dan Hasil Sidang BPUPKI 

Jangan pernah lupakan sejarah. Berikut ini, simak perjalanan perjuangan hari Kemerdekaan RI, dalam sidang BPUPKI.
Petugas membersihkan area Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (30/9/2020). Peringatan Hari Kesaktian Pancasila akan diselenggarakan pada tanggal 1 Oktober 2020 di lokasi tersebut. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Petugas membersihkan area Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (30/9/2020). Peringatan Hari Kesaktian Pancasila akan diselenggarakan pada tanggal 1 Oktober 2020 di lokasi tersebut. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Bisnis.com, JAKARTA - BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dibentuk pada tanggal 29 April 1945. Sidang dilakukan sebanyak dua kali yang dilaksanakan oleh para tokoh-tokoh nasional dengan tujuan menyelidiki dan merumuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan pembentukan negara yang berdaulat. 

Persidangan BPUPKI atau dalam bahasa Jepang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai bertempat di Gedung Volksraad yakni bangunan bergaya klasik Yunani-Romawi yang berlokasi di Pejambon. 

Bersumber dari Jurnal Artefak oleh Universitas Siliwangi, berikut merupakan hasil sidang BPUPKI yang dirangkum Bisnis.com pada Selasa, (3/8/2021). 

Sidang Pertama 

Sidang pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1945 yang dibuka oleh ketua BPUPKI yakni Dr. Radjiman Wedyodiningrat. Hasil sidang disebarluaskan ke daerah-daerah melalui utusan-utusan yang ditugaskan dengan membawa kabar menjelaskan hasil dari persidangan pertama dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945. 

Dalam sidang pertama membahas hal yang mendasar namun mendalam terkait dengan dasar-dasar Indonesia Merdeka. Terdapat tiga pembicara yang mengemukakan pandangannya terkait dasar-dasar negara Indonesia Merdeka, diantaranya Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr. Mr. R. Soepomo, dan Ir. Soekarno. 

Usulan Mr. Muhammad Yamin

Peri Kebangsaan 

Peri Kemanusiaan 

Peri Ketuhanan 

Peri Kerakyatan 

Kesejahteraan Rakyat

Usulan Prof. Dr. Mr. R. Soepomo

Persatuan 

Kekeluargaan 

Mufakat dan demokrasi 

Musyawarah 

Keadilan Sosial

Usulan Ir. Soekarno 

Kebangsaan Indonesia 

Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan 

Mufakat dan demokrasi

Kesejahteraan Sosial

Ketuhanan Yang Maha Esa

Dasar negara yang telah dikemukakan Ir. Soekarno kepada sidang BPUPKI terdiri dari lima azas yang disebut dengan Pancasila. Panca memiliki arti lima dan sila artinya azas atau dasar. Nama Pancasila diusulkan oleh Muhammad Yamin yang juga merupakan ahli bahasa. 

Soekarno juga menyebutkan bahwa Pancadharma tidak tepat digunakan karena “dharma” memiliki arti kewajiban sedangkan sidang pada saat itu bertujuan untuk mencari dasar Indonesia Merdeka. 

Sidang Kedua 

Sidang BPUPKI kedua dilaksanakan pada tanggal 10 hingga 17 Juli 1945. Persidangan bertempat di Gedung Pejambon Jakarta. Sidang masih dibuka oleh Ketua BPUPKI. Pada sidang hari pertama terbentuk tiga panitia kerja yakni Panitia Perancang Undang-Undang Dasar, Panitia Perancang Bagian Pembelaan Tanah Air, dan Panitia Perancang Ekonomi dan Keuangan. 

Persidangan kedua ini membahas bentuk negara. Hasil dari pemungutan suara menunjukkan bahwa 55 suara menyetujui bentuk negara Republik, 6 suara memilih kerajaan, 2 suara memilih lain-lain, dan 1 suara blanko. 

Selain itu, persidangan juga membahas yang berkaitan dengan penyusunan Undang-Undang Dasar, susunan pemerintah, dan bentuk negara antar unitarisme dan federalisme.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper