Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Partai Pemenang Pemilu 1955 hingga Pemilu 2024

Setiap pemilu melahirkan kejutan, pemilu 1955 publik dikejutkan dengan perolehan suara PKI yang tembus di 4 besar. Pemilu 2024 lain lagi ceritanya.
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memperlihatkan surat suara tercoblos saat penghitungan suara Pemilu 2024 di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memperlihatkan surat suara tercoblos saat penghitungan suara Pemilu 2024 di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia telah menggelar pemilihan umum atau pemilu sebanyak 13 kali. Pemilu pertama kali berlangsung pada tahun 1955. Pemilu 1955 sejauh ini masih dianggap sebagai salah satu pemilu paling bersih dalam sejarah Indonesia pasca proklamasi 1945.

Pada waktu itu,  rakyat Indonesia memilih wakilnya di parlemen maupun di konstituante secara langsung. Hasil pemilu 1955 merepresentasikan 3 poros utama politik Indonesia pada Orde Lama, ada kalangan Marhaenisme yang dimanifestasikan oleh PNI, kelompok agama Islam terutama Masyumi dan NU, serta kelompok komunis yakni PKI.

Secara berturut-turut, PNI, Masyumi, NU dan PKI memperoleh suara paling banyak pada pelaksanaan Pemilu 1955. Namun demikian, bulan madu demokrasi itu hanya berlangsung seumur jagung, karena pada 1959, Sukarno memutuskan membubarkan konstituante dan kembali melaksanakan UUD 1945. Masa ini kemudian dikenal sebagai demokrasi terpimpin.

Selama pelaksanaan demokrasi terpimpin, Sukarno sama sekali tidak menyelenggarakan pemilihan umum, sampai akhirnya dia jatuh karena keriuhan politik, khususnya pasca terbunuhnya jenderal TNI AD oleh G30S 1965. Demokrasi semakin mati suri. Suharto yang berlatarbelakang militer naik ke tampuk kekuasaan.

Pada 1971, pemilu kembali bergulir, hasilnya Golkar sebagai pemenang. NU berada di peringkat kedua dan PNI di peringkat ketiga. Lagi-lagi bulan madu Orde Baru dengan demokrasi berlangsung hanya sebentar, pasalnya pada tahun 1973, di bawah komando Ali Moertopo, Orde Baru berupaya menciptakan stabilitas. Partai yang semula 34 (Pemilu 1955) dan 10 (Pemilu 1971) diringkas menjadi 2 dan satu golongan.

Ketiga kelompok itu adalah Golkar, kelompok Islam dilebur jadi PPP, dan nasionalis, katolik, termasuk Murba ke PDI. Pada pemilu 1977 sampai 1997 politik Indonesia didominasi Golkar. Sistem multi partai kembali diterapkan pada pasca reformasi. PDI pecah menjadi PDI Soerjani dan PDIP Megawati, muncul partai baru seperti PKB yang membangkitkan romantisme NU, PAN, hingga Partai Keadilan kemudian menjadi PKS.

Selama reformasi, pemenang Pemilu datang silih berganti, pada tahun 2024 untuk pertama kalinya pemilih memilih presiden secara langsung. Tahun 2009, diberlakukan sistem proporasional terbuka, sehingga rakyat memilih calon presiden sekaligus calon legislatif secara langsung.

Berikut daftar 5 besar partai pemenang Pemilu dari masa ke masa:

Orde Lama

Pemilu 1955

PNI: 28,97%

Masyumi: 20,59%

NU: 18,47%

PKI : 16,47%

PSII: 2,80%

Orde Baru

Pemilu 1971

Golkar: 62,8%

NU: 18,67%

PNI: 6,93%

Parmusi:5,36%

PSII: 2,39%

Pemilu 1977

Golkar: 62,11%

PPP: 29,29%

PDI: 8,60%

Pemilu 1982

Golkar: 64,34%

PPP:27,78%

PDI:7,88%

Pemilu 1987

Golkar: 73,11%

PPP: 15,96%

PDI: 10,93%

Pemilu 1992

Golkar: 68,05%

PPP: 17,06%

PDI: 14,89%

Pemilu 1997

Golkar: 75,17%

PPP: 21,85%

PDI: 2,99%

Era Reformasi

Pemilu 1999

PDIP: 33,75%

Golkar: 22,43%

PKB: 12,62%

PPP: 10,72%

PAN: 7,11%

Pemilu 2004

Golkar: 21,57%

PDIP: 18,53%

PKB: 10,56%

PPP: 8,15%

Demokrat: 7,45%

Pemilu 2009

Demokrat: 20,81%

Golkar: 14,45%

PDIP: 14,01%

PKS: 7,89%

PAN: 6,03%

Pemilu 2014

PDIP: 18,96%

Golkar: 14,75%

Gerindra: 11,81%

Demokrat: 10,19%

PKB: 9,04%

Pemilu 2019

PDIP: 19,33%

Gerindra: 12,57%

Golkar: 12,31%

PKB: 9,69%

NasDem: 9,05%

Pemilu 2024*

PDIP:16,78%

Golkar:15,13%

Gerindra: 13,42%

PKB: 11,77%

NasDem: 9,43%

Sumber: BPS, KPU

*Pemilu 2024 masih angka sementara Kamis (22/2/2024) per pukul 23.00 WIB (62,09%).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper