Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan penjelasan terkait rencana pengadaan alutsista usai beredar draft Perpres pemenuhan Alpalhankam dengan total kebutuhan anggaran mencapai Rp1.700 triliun.
Menhan Prabowo menyatakan bahwa modernisasi alutsista mendesak untuk dilakukan dalam strategi dan kebijakan umum pertahanan negara 2020-2024.
"Banyak alutsista kita sudah tua dan sudah saatnya memang mendesak harus diganti, kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting agar kita siap menghadapi dinamika lingkungan strategis yang berkembang dengan sangat pesat," kata Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021).
Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI hari ini, Prabowo di antaranya membahas anggaran untuk pengadaan alutsista.
Berdasarkan draf Rancangan Perpres tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024 yang beredar, kebutuhan anggaran Alpalhankam untuk Renstra 2020-2044 mencapai US$124 miliar atau sekitar Rp1.700 triliun.
Adapun, rencana skema pendanaan pengadaan alutsista berasal dari pinjaman luar negeri.
Prabowo enggan mengonfirmasi anggaran sebesar Rp1,7 kuadriliun yang beredar tersebut. Menurutnya, rencana penganggaran untuk pengadaan alutsista ini masih digodok bersama Bappenas, Kementerian Keuangan, dan pemangku-pemangku kepentingan lainnya.
Saat didesak soal jumlah pinjaman luar negeri untuk kebutuhan pengadaan alutsista ini, Prabowo juga enggan menjelaskan.
"Ini sedang digodok, sedang direncanakan," ungkapnya.