Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amerika Serikat Kecam Keras Komentar Erdogan Soal Yahudi

Jubir Deplu AS mendesak Presiden Erdogan dan para pemimpin Turki lainnya menahan diri dari komentar yang menghasut, yang dapat memicu kekerasan lebih lanjut.
Seorang pengunjuk rasa pro-Palestina membawa bendera dengan foto Presiden Turki Tayyip Erdogan saat berkendara melewati Konsulat Israel di Istanbul, Turki, Rabu (12/5/2021)./Antara/Reuters-Dilara Senkayarn
Seorang pengunjuk rasa pro-Palestina membawa bendera dengan foto Presiden Turki Tayyip Erdogan saat berkendara melewati Konsulat Israel di Istanbul, Turki, Rabu (12/5/2021)./Antara/Reuters-Dilara Senkayarn

Bisnis.com, WASHINGTON - Amerika Serikat mencoba melindungi orang-orang Yahudi dari hasutan yang dapat memicu kekerasan.

Hal itu tersirat dari kecaman keras Kemlu AS atas komentar yang baru-baru ini disampaikan Presiden Turki Tayyip Erdogan.

AS menilai komentar Erdogan terhadap orang-orang Yahudi sebagai sikap anti Semit, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, Selasa (18/5/2021) waktu setempat.

"Kami mendesak Presiden Erdogan dan para pemimpin Turki lainnya untuk menahan diri dari komentar yang menghasut, yang dapat memicu kekerasan lebih lanjut," kata Price dalam sebuah pernyataan.

Price menegaskan soal ujaran anti-Semit yang harus dihindari.

"Bahasa anti-Semit tidak memiliki tempat di mana pun," ujarnya.

Namun, Price tidak memerinci ucapan Erdogan mana yang dianggap Amerika Serikat sebagai sikap anti-Semit. Departemen Luar Negeri AS pun tidak segera menanggapi permintaan klarifikasi.

Erdogan, yang merupakan pembela vokal Palestina, telah mengkritik Israel karena melakukan serangan udara di Gaza dan menyebutnya sebagai "negara teror" setelah polisi Israel menembakkan peluru karet ke orang-orang Palestina yang melempar batu di Yerusalem.

Anti-Semit adalah suatu sikap permusuhan, prasangka, kebencian dan diskriminasi terhadap orang Yahudi, baik sebagai penganut agama Yahudi maupun kelompok etnis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper