Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom senior Faisal Basri mengingatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ihwal janji yang disampaikan ke publik.
Jangan sampai, kata dia, Indonesia dijuluki mempunyai presiden pengumbar janji terbanyak.
"Janji-janji sebelumnya belum terwujud atau malah sebaliknya, janji-janji baru terus diumbar," kata Faisal dalam akun twitternya @FaisalBasri pada Kamis (15/4/2021).
Pernyataan ini disampaikan Faisal merespons pernyataan terbaru Jokowi dalam pembukaan pameran Hannover Messe 2021.
Dalam acara tersebut, Jokowi menyampaikan bahwa kemajuan industri 4.0 akan mengantarkan Indonesia menuju sepuluh besar kekuatan ekonomi global pada tahun 2030.
"Ekonomi digital dan industri 4.0 Indonesia tercepat di Asia Tenggara. Indonesia memiliki start-up sekitar 2.193, kelima terbesar di dunia. Indonesia memiliki 5 unicorn dan Indonesia bahkan telah memiliki 1 decacorn,” ujar Jokowi dari Istana Negara, Jakarta, Senin (12/4/2021).
Baca Juga
Faisal kemudian mengatakan kepada Jokowi bahwa Indonesia telah menjadi yang terbesar dalam beberapa aspek.
"Pak Presiden, kita tuh sudah besar," kata dia.
Di antaranya peringkat 7 dalam indikator Pendapatan Domestik Bruto (PDB) secara Purchasing Power Parity (PPP) dan penduduk terbesar keempat di dunia. Lalu, penduduk muslim terbesar di dunia, negara demokrasi terbesar kedua di Asia.
Tapi kalau dibagi penduduk, kata Faisal, kesejahteraan di nomor 100-an.
"Apa guna adu besar kalau kesejahteraan rakyatnya terus tercecer," ujar Faisal.
Dia juga menyebut Indonesia menjadi pengekspor batu bara terbesar kedua di dunia. Lalu, produsen Crude Palm Oil (CPO) terbesar, cadangan nikel terbesar, garis pantai terpanjang keempat, importir gula terbesar, dan importir BBM terbesar kedua .
Untuk itu, Faisal Basri mengingatkan Jokowi bahwa aspek pada masyarakatnya juga perlu diperhatikan.
"Yang penting rakyat sejahtera dan dapat kerja yang layak," kata dia.