Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fatah, Hamas dan 13 Faksi di Palestina Janji Terima Hasil Pemilu

Rencananya, pemilu pertama yang dilakukan dalam 15 tahun terakhir ini akan dilaksanakan pada 22 Mei untuk pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada 31 Juli 2021.
Bendera Palestina/aljazeera.net
Bendera Palestina/aljazeera.net

Bisnis.com, JAKARTA - Dua kubu Palestina, Fatah dan Hamas telah menyepakati mekanisme pemilu legislatif dan pilpres yang bebas dalam pertemuan Liga Arab di Kairo, Selasa (9/2/2021).

Dilansir dari Al Jazeera, pernyataan bersama pada akhir pertemuan yang dilaksanakan selama 2 hari tersebut menyatakan bahwa kedua faksi besar dan 12 faksi Palestina lainnya berjanji mematuhi jadwal dan menerima hasil pemilu. Sesi dialog ini berlangsung di Kairo, Mesir di bawah naungan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi.

Rencananya, pemilu pertama yang dilakukan dalam 15 tahun terakhir ini akan dilaksanakan pada 22 Mei untuk pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada 31 Juli.

Kendati demikian, orang-orang Palestina meragukan adanya pemilu. Mereka menganggap ini hanyalah upaya dari Otoritas Nasional Palestina (PA) yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas dari Fatah untuk memperlihatkan kepada Presiden AS yang baru, Joe Biden sehingga dapat memulihkan hubungan keduanya setelah sempat kendor pada administrasi Donald Trump.

Berdasarkan pernyataan, pengadilan pemilihan umum yang akan menangani masalah sengketa pemungutan suara terdiri dari hakim dari Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur.

“Pengadilan ini bertanggung jawab mengawasi seluruh masalah terkait dengan proses pemilu, hasilnya, dan masalah yang timbul,” seperti dikutip dari Al Jazeera.

Adapun penjagaan akan dilakukan oleh kepolisian Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza, sesuai dengan hukum.

Kedua kelompok juga setuju untuk membebaskan para tahanan atas dasar politik di Tepi Barat dan Gaza serta memungkinkan pelaksanaan kampanye yang bebas.

Seperti diketahui, Fatah telah menguasai Tepi Barat yang diduduki oleh Israel, sementara Hamas berada di Jalur Gaza sejak 2007.

Pemilu terakhir pada 2006 menunjukkan kemenangan tak terduga oleh Hamas telah menendang Fatah dari Gaza yang diikuti protes besar.

Sementara itu, kantor berita Turki, Anadolu, melaporkan bahwa anggota parlemen senior partai yang berkuasa Hasan Turan mengatakan Turki juga akan ikut andil untuk mendukung rakyat Palestina dalam meraih kemerdekaan.

“Kami akan terus mendukung perjuangan Palestina yang sah mulai sekarang, seperti yang terjadi hingga hari ini, sampai negara Palestina yang berdaulat, terintegrasi dan merdeka dengan Yerusalem sebagai ibukotanya didirikan."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Aljazeera
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper