Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo: Program MBG Sentuh 23 Juta Penerima Manfaat

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah dalam program makan bergizi gratis (MBG) yang telah menjangkau 23 juta penerima manfaat, termasuk ibu hamil, dengan target 82,9 juta penerima hingga akhir 2025.
Suasana siswa sedang makan bersama program Makan Bergizi Gratis di SLB Negeri 5 Jakarta, Selasa (21/1/2025). —Bisnis/Rika Anggraeni
Suasana siswa sedang makan bersama program Makan Bergizi Gratis di SLB Negeri 5 Jakarta, Selasa (21/1/2025). —Bisnis/Rika Anggraeni
Ringkasan Berita
  • Program makan bergizi gratis (MBG) telah menjangkau lebih dari 23 juta penerima manfaat, termasuk ibu hamil, dengan 6.610 dapur beroperasi di seluruh Indonesia.
  • Pemerintah menargetkan peningkatan penerima manfaat hingga 82,9 juta orang pada akhir 2025, meskipun menghadapi tantangan geografis dalam menjangkau desa dan pulau terpencil.
  • Prabowo menekankan pentingnya kemerdekaan dari kelaparan dan mengakui adanya aspirasi untuk meningkatkan frekuensi pemberian makan bergizi, meskipun hal ini memerlukan perhitungan anggaran yang matang.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, TANGERANG – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan seluruh anak Indonesia, termasuk ibu hamil, mendapatkan akses pangan yang layak.

Prabowo menyebut, hingga saat ini program makan bergizi gratis (MBG) telah menjangkau lebih dari 23 juta penerima manfaat. 

Hal itu disampaikan dalam sambutannya saat membuka Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (28/8/2025).

“Hari ini saya dapat laporan dari Kepala BGN sudah 23 juta penerima manfaat, termasuk ibu-ibu yang sedang hamil. Sudah ada 6.610 dapur [SPPG] yang beroperasi, dengan melibatkan 50 orang di tiap desa,” ujarnya.

Dia menargetkan jumlah tersebut terus bertambah hingga akhir tahun. Secara riil, kata Prabowo, lantaran data yang setiap hari terus meningkat target sampai penghujung Desember 2025 dari pemerintah adalah 82,9 juta penerima manfaat, khususnya semua anak Indonesia termasuk ibu hamil. 

Prabowo menambahkan, keberhasilan program ini bahkan menarik perhatian dunia internasional. Dia mencontohkan pengalaman Brasil yang membutuhkan lebih dari satu dekade untuk menjangkau puluhan juta penerima manfaat.

“Negara seperti Brasil, presidennya cerita pada saya, butuh 11 tahun mencapai 40 juta. Kita diuntungkan teknologi, tapi tidak gampang menjangkau semua desa dan pulau terpencil,” jelasnya. 

Meski menghadapi tantangan geografis, Prabowo menegaskan tekad pemerintah untuk melindungi seluruh anak bangsa. Kepala negara juga menekankan bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika Indonesia terbebas dari kelaparan.

“Tidak boleh ada anak Indonesia yang berangkat sekolah tanpa makan yang baik. Minimal di sekolah mereka harus makan yang baik. Kemampuan kita baru bisa memberi satu kali makan, tapi itu sudah prestasi luar biasa bagi republik kita,” ungkapnya.

Kendati demikian, dia mengakui adanya aspirasi masyarakat agar bantuan makan bergizi gratis diberikan dua kali sehari. Namun Prabowo menegaskan hal itu membutuhkan perhitungan matang.

“Dasar RI sudah diberi satu makan, tetapi sudah ada yang mengajukan, ‘Pak kalau bisa dua kali.’ Kalau begitu APBN bisa jebol. Ini perjuangan, dananya dari mana? Dari efisiensi,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro