Bisnis.com, JAKARTA – Vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca Plc diklaim efektif untuk melawan strain baru virus yang muncul di Inggris. Klaim itu muncul dari sebuah studi yang dilakukan oleh University of Oxford yang merupakan rekanan AstraZeneca.
Vaksin tersebut dinyatakan mampu memberikan perlindungan terhadap infeksi gejala serupa untuk varian baru maupun jenis Covid-19 sebelumnya yang menyebar di Inggris. Hasil penelitian itu didapat dari analisis yang dilakukan dari sampel yang dikumpulkan dari para sukarelawan selama Oktober 2020 hingga pertengahan Januari 2021.
Seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (5/2/2021), hasil penelitian itu diharapkan dapat meredakan kekhawatiran terhadap bahaya dari mutasi virus Covid-19 yang menyebar di Inggris selama ini. Adapun, mutasi virus baru tersebut dianggap lebih menular dibandingkan virus sebelumnya.
Sementara itu, terkait dengan varian lain virus Covid-19 yang menyebar di Brasil dan Afrika Selatan, Kepala Penyelidik Uji Coba Vaksin Covid Oxford mengatakan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan vaksin yang lebih efektf.
Adapun dunia menghadapi sekitar 4.000 varian virus corona yang menyebar dan menginfeksi manusia.
Hal ini, mendorong produsen vaksin, termasuk Pfizer Inc dan AstraZeneca Plc, untuk mencoba meningkatkan kemampuan mereka, kata seorang menteri Inggris.
Baca Juga
Ribuan varian jenis virus korona yang menyebabkan COVID-19 telah didokumentasikan saat virus tersebut bermutasi, termasuk yang disebut varian Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil yang tampaknya menyebar lebih cepat daripada yang lain.
"Sangat kecil kemungkinannya bahwa vaksin saat ini tidak akan efektif pada varian lain terutama dalam hal penyakit parah dan rawat inap," kata Menteri Penyebaran Vaksin Nadhim Zahawi dilansir dari CNA.
"Semua produsen, Pfizer-BioNTech, Moderna, Oxford-AstraZeneca dan lainnya sedang mencari cara bagaimana mereka dapat meningkatkan vaksin mereka untuk memastikan bahwa kami siap untuk varian apa pun - saat ini ada sekitar 4.000 varian COVID di seluruh dunia." Tambahnya.
Sementara ribuan varian telah muncul saat virus bermutasi saat replikasi, hanya minoritas yang sangat kecil kemungkinan besar menjadi penting dan mengubah virus dengan cara yang berarti, menurut British Medical Journal.
Varian Inggris yang disebut, yang dikenal sebagai VUI-202012/01, memiliki mutasi termasuk perubahan protein lonjakan yang digunakan virus untuk mengikat reseptor ACE2 manusia - artinya mungkin lebih mudah untuk ditangkap.