Bisnis.com, JAKARTA - Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) terkait kematian enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) akan berupaya membuktikan bahwa kejadian itu adalah pembunuhan dan pembantaian.
Anggota TP3 yang juga mantan Ketua MPR Amien Rais berharap kepada calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo untuk memenuhi janjinya menindaklanjuti rekomendasi Komnas HAM terkait kasus tewasnya enam Laskar FPI.
“Saya lihat Pak Listyo Sigit Prabowo itu, omongannya kan merdu, mudah-mudahan," kata Amien dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube Refly Harun, Kamis (21/1/2021).
Lebih lanjut, pendiri Partai Ummat ini juga menyampaikan bahwa jika tidak ada lagi anak bangsa yang berani bersuara lantang menentang kezaliman maka hal itu menjadi pertanda demokrasi di Indonesia akan berakhir.
Dia pun memastikan TP3 dan ribuan orang lain siap untuk menyuarakan kebenaran atas ketidakadilan pada kasus tewasnya 6 laskar FPI.
“Kita tetap akan membuat insha Allah, sebuah buku putih yang akan menyajikan kenyataan sejujur-jujurnya yang apa terjadi supaya paling tidak bangsa kita ini tahu apa yang telah terjadi,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, TP3 terkait kematian enam anggota laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek Km 50 menyatakan sikap akan melakukan advokasi hukum dan HAM berkelanjutan.
Anggota TP3 Marwan Batubara mengatakan bahwa hal itu dilakukan agar kasus pembunuhan 6 laskar FPI terungkap dan para pelakunya bisa diadili sesuai hukum yang berlaku.
“TP3 melakukan langkah-langkah advokasi setelah mengamati secara cermat sikap, kebijakan, dan penanganan kasus oleh pemerintah dan Komnas HAM yang kami nilai jauh dari harapan dan justru cenderung berlawanan dari kondisi obyektif dan fakta-fakta di lapangan,” kata Marwan.
Mereka pun meyakini yang sebenarnya terjadi adalah pembunuhan dan pembantaian terhadap enam laskar FPI yang diduga telah direncanakan sebelumnya.
"TP3 meyakini yang terjadi adalah pembunuhan dan pembantaian yang patut diduga telah direncanakan sebelumnya," kata anggota TP3 Marwan Batubara dalam keterangan tertulis.
Di sisi lain, TP3 menemukan fakta bahwa enam laskar FPI yang tewas tidak memiliki senjata dan tidak pernah melakukan penyerangan sehingga tidak mungkin terjadi baku tembak dengan pihak kepolisian.
“Sebaliknya, TP3 menilai, apa pun alasannya, tindakan aparat polisi tersebut sudah melampaui batas dan di luar kewenangan, menggunakan cara-cara kekerasan di luar prosedur hukum dan keadilan atau extrajudicial killing," ujar Marwan.
Adapun, sejumlah tokoh yang tergabung dalam TP3 antara lain adalah Amien Rais, Abdullah Hehamahua, Busyro Muqoddas, Muhyiddin Junaidi, Marwan Batubara, Firdaus Syam, Abdul Chair Ramadhan, Abdul Muchsin Alatas, Neno Warisman, Edi Mulyadi, Rizal Fadillah, HM Mursalin, Bukhori Muslim, Samsul Badah, Taufik Hidayat, HM Gamari Sutrisno, dan Candra Kurnia.