Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Gelombang Baru Covid-19, China Tutup Jalan Layang Sekeliling Beijing

Otoritas China menutup sejumlah area jalan layang di Provinsi Hebei, yang membentang mengelilingi Beijing.
Ilustrasi - Anggota tim dari organisasi sipil untuk penyelamatan Beijing Blue Sky Rescue (BSR) melakukan disinfeksi di pasar grosir Yuegezhuang di Beijing, China, Selasa (16/6/2020)./Antara/Xinhua
Ilustrasi - Anggota tim dari organisasi sipil untuk penyelamatan Beijing Blue Sky Rescue (BSR) melakukan disinfeksi di pasar grosir Yuegezhuang di Beijing, China, Selasa (16/6/2020)./Antara/Xinhua

Bisnis.com, BEIJING - Ancaman munculnya gelombang baru virus Corona membuat China melakukan sejumlah langkah darurat.

Hari ini, Rabu (6/1/2021) otoritas China menutup sejumlah area jalan layang di Provinsi Hebei. Jalan layang tersebut membentang mengelilingi Beijing.

Selain itu, pemerintah China melarang kerumunan di ibu kota provinsi.

Provinsi Hebei yang seolah memasuki "mode waktu perang" pada Selasa itu menjadi rumah atas 20 dari 23 kasus penularan Covid-19 lokal baru yang dilaporkan di China daratan pada 5 Januari.

Jumlah tersebut melampaui total 19 kasus di provinsi tersebut dalam tiga hari terakhir.

Sementara itu, jumlah total kasus di daratan termasuk yang berasal dari luar negeri turun menjadi 32 dari 33 pada hari sebelumnya. Hebei juga menjadi tempat atas 43 dari 64 kasus tanpa gejala (asymptomatic).

Meski data infeksi baru jauh lebih kecil dibandingkan dengan angka pada puncak pandemi di negara itu, yang pertama kali muncul di kota Wuhan pada akhir 2019, China terus melakukan upaya-upaya agresif.

China berupaya keras mencegah gelombang baru atas virus yang telah menewaskan 4.634 jiwa di negeri tersebut, dan lebih dari 1,8 juta orang secara global.

Ibu kota Hebelu, Shijiazhuang, menjadi rumah dari hampir semua kasus Covid-19 baru di provinsi tersebut per laporan tanggal 5 Januari.

Para pejabat setempat mengatakan pada Rabu akan melarang kerumunan dan nonresiden untuk memasuki area perumahan.

Otoritas setempat juga akan menghentikan terminal bus jarak jauh dan telah memulai tes secara besar-besaran.

Otoritas di Dalian, di provinsi Liaoning di mana infeksi-infeksi Covid-19 baru telah dilaporkan dalam beberapa hari terakhir, juga melarang para penduduk dari area yang dianggap berisiko tinggi atau medium melakukan perjalanan yang tidak esensial ke luar Dalian.

Otoritas lokal kerap mengimplementasikan kombinasi dari berbagai upaya termasuk tes besar-besaran, menutup sekolah-sekolah dan membatasi perjalanan bagi mereka di area dengan klaster pasien Covid-19 baru.

Pejabat bea cukai China juga melaksanakan inspeksi rutin terhadap barang-barang impor untuk memeriksa jejak virus Corona.

Pada saat yang sama, China berusaha untuk membentuk kembali narasi terkait kapan dan di mana pandemi dimulai. Pejabat-pejabat tinggi menyoroti sejumlah studi yang diklaim menunjukkan virus tersebut mulai muncul di berbagai kawasan.

Beijing menolak tuduhan adanya kesalahan penanganan terkait wabah Covid-19 di negara itu.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa menyatakan "sangat kecewa" karena China masih belum mengizinkan tim ahli internasional meneliti asal muasal virus Corona di negara tersebut.

Tim beranggotakan 10 orang itu dijadwalkan berangkat pada awal Januari untuk melacak kasus-kasus awal virus Corona. Dua anggota tim telah berangkat namun telah kembali pergi dan mengunjungi negara ketiga, kata kepala bagian kedaruratan WHO Mike Ryan.

Kementerian Luar Negeri China tidak langsung merespons permintaan komentar dari Reuters terkait tim WHO yang tidak bisa masuk ke China.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper