Bisnis.com, JAKARTA -- Merapatnya Sandiaga Uno dalam jajaran menteri dalam Kabinet Indonesia Maju sebenarnya tak terlalu mengejutkan publik. Apalagi setelah pasangannya dalam Pemilihan Presiden 2019, Prabowo Subianto, telah terlebih dahulu mengisi posisi Menteri Pertahanan.
Namun ditunjuknya Sandiaga sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tak ayal tetap menimbulkan tanya. Terlebih jika mengingat aktivitasnya setahun terakhir yang jauh dari panggung politik.
Sandiaga mengakui sendiri ketidakhadirannya dalam elit politik yang bergabung dalam pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Dalam wawancara bersama Karni Ilyas dalam Karni Ilyas Club, Sandiaga mengatakan bahwa ia lebih memilih untuk berada di luar pemerintahan dan berkontribusi di tengah masyarakat.
Komitmen ini pulalah yang dia akui membuatnya menolak tawaran Prabowo untuk mengisi jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan. Pos yang awalnya diisi oleh kader Gerindra Edhy Prabowo yang kini tersandung kasus ekspor benih lobster.
“Iya [sempat menolak]. Sampai saat terakhir pun ketika Pak Prabowo menawarkan [mengisi] Menteri Kelautan dan Perikanan, saya sampaikan 'Pak, izinkan saya ada di luar pemerintahan, membantu tetap secara konstruktif dan memberikan kesempatan kader-kader lain yang dicalonkan bapak untuk posisi tersebut’,” kata Sandiaga dikutip Sabtu (2/1/2021).
Meski sempat menolak posisi prestise itu, Sandiaga melanjutkan bahwa Covid-19 yang menjangkitinya pada awal Desember mengubah segalanya. Melihat perkembangan kasus Covid-19 yang meluas dan dampak ekonomi yang timbul, Sandiaga pun berpikir ulang dan tergerak untuk berkontribusi dari dalam pemerintahan.
Baca Juga
"Namun Covid-19 ini menjadi game changer, jadi sesuatu yang sangat maha dahsyat. Akhirnya saya sendiri terkena Covid-19 awal Desember," tuturnya.
Setelah melalui proses perenungan, Sandiaga pun memilih untuk bergabung. Saat itu, dia mengaku tidak mengetahui posisi apa yang akan dijabatnya.
"Setelah bertafakur, berkontemplasi, ya akhirnya memang kita harus membantu dengan bersatu-padu. Jangan sampai ada kepentingan pribadi, golongan, apalagi kepentingan politik yang menghalangi kita untuk berkontribusi, dan memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa pilihannya untuk bergabung dalam pemerintahan adalah murni dari upaya spiritual dan keinginan untuk memberi sumbangsih. Adapun untuk pihak-pihak yang merasa kecewa atas penunjukkan ini, suami Nur Asia itu mengharapkan pengertian dan kesempatan untuk berkontribusi.
“Saya enggak mengejar jabatan, enggak mengejar posisi, apalagi sekadar mengejar kursi, tapi saya terpanggil. Covid-19 juga semakin memprihatinkan, bukan hanya dari segi kesehatannya tapi dari segi ekonominya," kata Sandiaga.