Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Libur Panjang Dikurangi, Pakar: Sudah Diingatkan, Tapi Ngeyel!

Rencana pemerintah untuk mengurangi libur panjang pada akhir tahun ini dinilai sebagai bentuk kepanikan pemerintah dalam menghadapi lonjakan kasus baru Covid-19.
Dosen Statistik Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Pandu Riono. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Dosen Statistik Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Pandu Riono. JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Pakar epidemologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan pemerintah seharusnya sudah sejak lama meniadakan libur panjang untuk menekan angka penularan Covid-19.

Menurutnya, rencana pemerintah untuk mengurangi libur panjang akhir tahun adalah bentuk kepanikan pemerintah menghadapi lonjakan kasus baru Covid-19.

"Ya enggak boleh pergi lah. Dari dulu sudah dikasih tahu jangan pulang kampung, jangan liburan sudah dikasih tahu pemerintah. Cuma enggak mau dengar saja," kata Pandu saat dihubungi Bisnis, Senin (23/11/2020).

Menurutnya, pemerintah sudah sejak lama diingatkan agar mencegah masyarakat bepergian salah satunya dengan memotong libur panjang di tengah pandemi.

"Sudah dari dulu harus dilakukan, pemerintah tuh ngeyel enggak percayaan, sudah terjadi masalah baru gelagapan. Enggak bisa mengatasi pandemi dengan panik," kata Pandu.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pembahasan secara khusus terkait libur panjang pada akhir tahun di masa pandemi Covid-19 dalam rapat terbatas dengan jajarannya pada hari ini, Senin (23/11/2020).

“Secara khusus akan kita bicarakan mengenai libur panjang yang nanti juga akan ada di bulan Desember, ini akan kita bicarakan nanti dalam rapat hari ini,” kata Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/11/2020).

Adapun, keputusan penyelenggaraan libur panjang pada akhir tahun ini harus mempertimbangkan banyak hal, khususnya peningkatan kasus positif.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pun mengungkapkan hasil pembahasan mengenai libur panjang dalam ratas tersebut.

"Yang berkaitan masalah libur, cuti bersama akhir tahun, termasuk libur cuti bersama pengganti Idul Fitri, Presiden minta agar ada pengurangan. Beliau juga memerintahkan supaya segera ada rapat koordinasi antara Menko PMK dengan kementerian dan lembaga terkait, terutama yang berkaitan dengan cuti bersama akhir tahun dan libur pengganti Idul Fitri," kata Muhadjir dalam konferensi pers usai menghadiri Ratas bersama Presiden Jokowi, Senin (23/11/2020).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper