Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa pencalonan Indoensia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 bukanlah ajang ‘gagah-gagahan’, melainkan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan citra dan martabat bangsa.
“Karena itu, pencalonan ini harus kita jadikan sebagai momentum untuk menata diri untuk memperbaiki berbagai hal yang selama ini masih kurang mulai dari penyiapan infrastruktur keolahragaan kemudian yang berkaitan dengan prestasi atlet, peningkatan visibilitas global sebagai kota penyelenggara dan lain sebagainya,” ujarnya saat membuka Rapat Terbatas Rencana Pencalonan Indonesia Menjadi Tuan Rumah Olimpiade Tahun 2032, Rabu (11/10/2020).
Adapun, dalam bursa pencalonan tersebut, Indonesia akan bersaing dengan Australia, Jerman, unifikasi Korea, Qatar, China, dan India.
Kepala Negara pun berharap, dengan bekal kesuksesan penyelenggaraan Asian Games dan Asian Paragames pada 2018, Indonesia semakin percaya diri, sekaligus membuka mata dunia bahwa negara mampu menjadi tuan rumah yang baik di ajang internasional.
Lebih lanjut, dia juga mengapresiasi kebijakan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang telah menetapkan norma baru yakni penyelenggaraan Olimpiade yang lebih sederhana dan hemat biaya.
“Saya kira ini baik dan norma baru ini penting untuk dipelajari dan diadaptasi dan kelihatannya filosofi yang baru ini olimpiade bukan lagi untuk menunjukkan gebyar kemewahan tetapi sejauh mana kreativitas inovasi itu bisa dilakukan dalam mengimplementasikan norma baru tersebut,” paparnya.
Kemudian, Jokowi juga meminta roadmap pencalonan Indonesia menjad tuan rumah Olimpiade 2032 disiapkan dengan baik berdasarkan lini masa yang telah ditetapkan IOC.
Pasalnya, penentuan tuan rumah perhelatan olah raga terakbar di dunia ini akan ditetapkan pada 2024 dimana proses seleksi dimulai pada 2023.