Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei LSI: Hanya 13,8 Persen Warga yang Menilai Korupsi Menurun

Sebanyak 39,6 persen warga menilai bahwa tingkat korupsi dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan.
Ilustrasi-Tersangka kasus tindak pidana korupsi diborgol saat akan menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (2/1/2019)./Antara-Hafidz Mubarak A
Ilustrasi-Tersangka kasus tindak pidana korupsi diborgol saat akan menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (2/1/2019)./Antara-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia, LSI, mencatat sebanyak 39,6 persen warga Indonesia menilai ada peningkatan korupsi dalam dua tahun terakhir. Hal tersebut terungkap dalam hasil survei LSI.

"Sebanyak 39,6 persen warga menilai bahwa tingkat korupsi dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan saat memparkan hasil surveinya secara virtual, Selasa (3/11/2020).

Di sisi lain berdasarkan hasil survei LSI, sebanyak 13,8 persen warga menilai ada penurunan tingkat korupsi di Indonesia dalam dua tahun terakhir.

Sedangkan yang mengatakan tidak ada perubahan sebanyak 31,9 persen warga, sementara itu responden yang tidak berpendapat berjumlah 14,8 persen.

LSI mencatat peningkatan korupsi tertinggi terjadi pada 2016 dengan angka 70,0 persen, Kedua, pada 2018 dengan 56,6 persen, dan ketiga pada 2017 dengan 54,0 persen.

Lembaga Survei Indonesia mengakumulasikan data tersebut dari hasil survei CSIS pada 2016, Polling Center pada 2017, dan LSI pada 2018.

Masing-masing survei tersebut dilakukan dengan metode wawancara tatap muka kepada 2.000 responden berusia 19 tahun ke atas dengan margin of error sekira 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara itu sejak Agustus hingga Oktober 2020, dari hasil survei LSI, masyarakat yang menilai terjadi peningkatan korupsi pada Agustus sebanyak 42,1 persen, kemudian turun menjadi 38,4 persen pada September dan kembali meningkat pada Oktober menjadi 39,6 persen,.

Metodologi penelitian yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia yakni dengan cara menelepon responden, karena adanya pembatasan sosial guna mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).

Responden yang ditelepon yakni mereka yang pernah diwawancara oleh Lembaga Survei Indonesia secara langsung pada Maret 2018 hingga Maret 2020.

Ada 1.200 responden yang berhasil ditelepon oleh Lembaga Survei Indonesia dalam melakukan penelitiannya.

Survei dilakukan menggunakan metode random sampling dengan ukuran sampel 1.200 responden. Survei dilakukan pada 13 sampai 17 Oktober 2020.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper