Bisnis.com, JAKARTA - Presiden China Xi Jinping menekankan kebijakan unilateralisme bukanlah solusi bagi kondisi global saat ini.
Presiden Xi mengungkapkan bahwa kekuatan besar harus menghargai hukum internasional dan menghindari standar ganda. Hal ini diungkapkannya saat pertemuan Sidang Majelis Umum PBB pada Senin (21/9/2020).
"Unilateralisme adalah jalan buntu,” katanya seperti dikutip dari South China Morning Post, Selasa (22/9/2020).
Hal itu diungkapkan di tengah memanasnya hubungan AS-China terkait Covid-19, perang dagang, dan hak asasi manusia di Hong Kong. Pada saat yang sama, China juga terlibat dengan sejumlah klaim terhadap teritorial dengan negara-negara di sekitarnya.
"Mentalitas perang dingin, ideologi, atau permainan zero-sum bukanlah solusi untuk masalah negara sendiri, apalagi jawaban untuk tantangan umum umat manusia," jelasnya.
Dia menyerukan tindakan saling menghormati dan kerja sama antar negara. Xi tidak secara langsung menyebut nama AS, tetapi nada pidatonya mirip dengan lontaran para pejabat Beijing yang mengkritik keputusan pemerintahan Trump yang mengarah kepada perang dingin.
Baca Juga
Sementara itu, Xinhua melaporkan dalam pidato tersebut, Xi juga menekankan bahwa PBB harus menegakkan supremasi hukum. Hubungan antar negara dan koordinasi kepentingan mereka hanya boleh berdasarkan aturan dan institusi.
"Mereka tidak boleh dikuasai oleh negara yang mengacungkan tinju kuat pada negara lain," kata Xi.
Presiden China menambahkan negara-negara besar harus memimpin dengan memberi contoh dalam mengadvokasi dan menegakkan aturan hukum internasional dan dalam menghormati kewajiban mereka.
