Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBY Kritik Penanganan Wabah Corona: Kurang Maksimal

SBY mengkritik penanganan wabah Corona yang dinilainya kurang berjalan maksimal. Koordinasi dan sinergi pun menjadi sorotan.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhono saat menyampaikan pidato politik dalam acara HUT Ke-17 Partai Demokrat di Jakarta, Senin (17/9/2018)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhono saat menyampaikan pidato politik dalam acara HUT Ke-17 Partai Demokrat di Jakarta, Senin (17/9/2018)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - Penanganan wabah Corona dinilai kurang berjalan maksimal. Koordinasi dan sinergi pun menjadi sorotan.

Kritik itu disampaikan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terkait penanganan virus Corona secara global.

"Koordinasi dan sinergi antarnegara kurang. Hampir semua negara bertindak secara unilateral, sendiri-sendiri. Padahal, wabah Corona ini menyebar melalui interaksi antarmanusia sedunia. Ini kritik saya," kata SBY, di Jakarta, Minggu (15/3/2020).

Hal tersebut disampaikan SBY saat pidato pembukaan Kongres V Partai Demokrat yang berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta.

SBY berharap koordinasi, sinergi dan kerja sama antarnegara dapat diperbaiki dan ditingkatkan.

Menurut dia, situasi global dan kawasan Asia Pasifik tidak selalu cerah, sementara Indonesia juga memiliki permasalahan dan tantangan internalnya.

Ia mengingatkan adanya dua krisis besar yang tengah membayangi dunia, yakni pertama, pandemi virus Corona yang mengancam keselamatan manusia (human security), kedua goncangan ekonomi yang bisa melumpuhkan perekonomian global.

Padahal, kata SBY, sebelum kedua ancaman tersebut dunia telah menghadapi tantangan besar, misalnya geopolitik yang memanas di berbagai belahan dunia, terjadinya perang dagang dan resesi ekonomi, serta lompatan teknologi yang membuahkan kejutan dan disruption pada kehidupan manusia.

"Kita berharap, dunia tidak gagap dan tidak terlambat menghadapi semua ini," kata Presiden ke-6 RI itu.

Selain soal penanganan Corona, SBY juga mengamati dunia dalam merespons dan menangani gejolak ekonomi saat ini kurang padu dan kurang bekerja sama.

"Kita jadi ingat, ketika terjadi krisis global tahun 2008-2009 yang lalu. Meskipun awalnya dunia gagap dan panik, namun dengan cepat para pemimpin dunia segera bersatu dan melakukan aksi bersama," katanya.

Sebagai pelaku sejarah, SBY mengaku terlibat aktif di dalamnya, baik pada tingkat PBB, G-20, APEC, G-8 maupun Asean.

"Pikiran saya, kalau secara global situasi dapat dikendalikan, Indonesia akan selamat. Tentu secara nasional kita juga menjalankan manajemen krisis secara intensif, dengan melibatkan semua pihak," katanya.

Dengan koordinasi dan kerja sama yang baik pun, kata dia, ternyata diperlukan waktu setidaknya dua tahun untuk keluar dari puncak badai krisis ketika itu.

"Sebagai warga dunia saya berharap, dalam menghadapi krisis global, bekerja samalah wahai para pemimpin dunia. Selamatkan dunia bersama-sama," kata SBY.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper