Bisnis.com, JAKARTA - Partai Demokrat disarankan untuk tidak terjebak dalam politik dinasti dengan memilih ketua umum dalam lingkaran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Dr Emrus Sihombing mengakui saat ini santer kabar bahwa dua putra SBY, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang akan menggantikan SBY. Adapun, Partai Demokrat akan menggelar Kongres V yang berlangsung di Jakarta pada 14-16 Maret, dengan salah satu agendanya adalah pemilihan ketua umum.
"Dalam suatu organisasi yang demokratis, 'pengultusan' itu tidak baik, sentralistik, ada tokoh sentral. Biarkan natural berjalan secara demokratis," katanya, seperti dikutip dari Antara, Jumat (13/3/2020).
Baca Juga
Namun, Direktur Eksekutif Emrus Corner itu menilai AHY masih belum cukup siap dalam perpolitikan dan termasuk baru di parpol berlambang bintang mercy tersebut. AHY dinilai belum mengakar baik di kalangan partai maupun di masyarakat, kendati sempat maju dalam bursa Pilgub DKI Jakarta.
Adapun, menurutnya Ibas memang lebih baik dari sisi pengalaman di parpol dibandingkan dengan kakaknya tersebut, tetapi harus dipastikan memiliki leadership and managerial skill yang mumpuni.
"Yang terpenting keterpilihan ketua umum pada kongres Partai Demokrat mendatang benar-benar aspirasi dari kader atau hasil representasi demokrasi substansial," ujarnya.