1. Prabowo Kini Bisa Berkunjung ke Amerika Serikat
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kini sudah bisa pergi ke Amerika Serikat. Sejak tahun 2000 dia tidak pernah mendapat izin penerbitan visa ke negara tersebut.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa sejak jadi menteri, Prabowo yang juga adalah ketuanya mulai menjalin komunikasi dengan negara-negara sahabat.
Baca selengkapnya di sini.
2. Amien Rais Disebut Restui Prabowo jadi Menhan Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Ini Syaratnya
Amien Rais disebutkan memberi restu atas masuknya Prabowo Subianto dalam Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amien.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengklaim bahwa Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais merestui Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) namun dengan syarat.
Baca selengkapnya di sini.
3. Ini Sebab Yasonna dan Tito Jadi Kontroversial di Kabinet Jokowi
Indonesia Corruption Watch (ICW) menyoroti penunjukan politikus PDI Perjuangan Yasonna H. Laoly dan mantan Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian yang masuk dalam jajaran menteri Kabinet Kerja.
Masint-masing dari mereka ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Dalam Negeri. Yasonna dan Tito disebut ICW sebagai sosok kontroversial.
Baca selengkapnya di sini.
4. ICW: 4 Menteri Kabinet Indonesia Maju Terseret Skandal Panama Papers
Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju ikut terseret dalam skandal kasus Panama Papers. Beberapa di antaranya adalah Luhut Binsar Pandjaitan, Erick Thohir, Prabowo Subianto dan Jhonny G. Plate.
Hal itu disampaikan peneliti ICW Egi Primayoga. Dia mengatakan para menteri itu terlibat dalam Panama Papers saat masih menjabat posisi penting di perusahaannya masing-masing.
Baca selengkapnya di sini.
5. Makna Khusus Jokowi Tunjuk Nadiem Makarim Jadi Mendikbud
Pengajar Universitas Gadjah Mada (UGM) Muhammad Nur Rizal menilai penunjukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim oleh Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) punya makna khusus.
“Dia (Nadiem) ditunjuk kan artinya presiden sedang mengirim pesan ke masyarakat ‘Hei berubahlah, revolusilah sistem pendidikan ini’,” ujar Rizal di sela menggelar workshop bersama dengan 120 guru di Yogyakarta Selasa (29/10/2019).
Baca selengkapnya di sini.