Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Meksiko mengirim lebih dari 200 tentara ke Culiacan untuk membantu mengamankan kota itu pascabentrok antara aparat keamanan dengan kartel narkoba selama beberapa hari terakhir.
Aksi tembak menembak antara kartel narkoba dan polisi Meksiko berlangsung di sejumlah kota setidaknya sejak Senin (14/10/2019). Saat itu, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (19/10), 13 polisi ditembak mati di Aguilla setelah dikepung oleh anggota sebuah geng narkoba.
Sehari kemudian, tembak menembak antara tentara dan anggota kartel berujung tewasnya 14 warga sipil dan 1 tentara di Tepochica.
Pada Kamis (17/10), aparat menangkap Ovidio Guzman, anak raja kartel narkoba Joaquin "El Chapo" Guzman. Namun, penahanannya memicu perang baru di jalanan Culiacan, salah satu kota besar Meksiko.
Anggota Kartel Sinaloa mengepung aparat keamanan di bagian barat laut Culiacan dan memaksa mereka melepaskan Guzman.
Menteri Pertahanan Meksiko Luis Cresencio Sandoval mengatakan pihaknya mendapat laporan setidaknya 8 orang meninggal akibat bentrokan di Culiacan, termasuk 5 anggota geng narkoba. Sementara itu, seorang pengguna Facebook mengaku melihat dua jenazah di jalanan.
Pemerintah Meksiko menyampaikan para anggota kartel melakukan 14 serangan kepada aparat keamanan dan 19 jalan ditutup, di mana banyak kendaraan dibakar.
Melalui berbagai gambar dan video di media sosial, terlihat masyarakat Culiacan melarikan diri dari lokasi kejadian dan mengamankan diri di tengah bunyi tembakan di seluruh bagian kota. Orang-orang berlindung di pusat perbelanjaan dan terlihat asap hitam kebakaran di langit kota.
Situasi makin tak terkontrol pada malam hari, di mana sekelompok narapidana dilaporkan kabur dari penjara setempat.
Meski demikian, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mendukung keputusan untuk membebaskan Guzman. Dalam sebuah pernyataan, dia menyatakan penangkapan atas seorang pelaku kejahatan tidak dapat mengorbankan nyawa orang.
Obrador juga memberi apresiasi kepada aparat yang membebaskan Ovidio Guzman.
"Kita tidak ingin orang-orang tewas, kita tidak ingin perang," ujarnya.
Sementara itu, aktivitas warga Culiacan mulai kembali normal pada Jumat (18/10). Namun, polisi masih membersihkan selongsong peluru dan kendaraan-kendaraan yang terbakar di jalanan.
Baca Juga
Sekolah-sekolah juga masih ditutup dan banyak toko serta kegiatan bisnis belum beroperasi lagi.