Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tercepat dan Akurat, Fadli Zon Sudah Prediksi Jokowi Menang Sejak 2018

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya dalam cuitannya menyebut polling yang dilakukan Fadli Zon soal Pilpres tercepat dan terakurat.
Cuitan Twitter Yunarto Wijaya dan Fadli Zon - Tangkap layar Twitter
Cuitan Twitter Yunarto Wijaya dan Fadli Zon - Tangkap layar Twitter

Bisnis.com, JAKARTA - Pengumuman hasil Pilpres 2019 oleh KPU memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin membuat heboh jagat maya pagi ini. Namun, siapa sangka, angka kemenangan Jokowi, sapaan Joko Widodo, sudah diprediksi Fadli Zon sejak tahun lalu. Kok bisa?

Pada hasil perhitungan KPU, Jokowi-Ma'ruf unggul 55,5%, sedangkan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno meraup 44,5% suara. Ternyata, Fadli Zon sempat memperkirakan hasil ini dari hasil polling yang dilakukannya di Twitter pada 2018. 

 Fakta itu diungkap oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya yang mengunggah gambar hasil polling Fadli Zon tersebut. Bahkan, dia menyebutkan politisi Gerindra itu melakukan polling tercepat dan terakurat. 

Yunarto juga menyoroti hasil pilpres yang tidak berbeda dengan hitung cepat yang dilakukan lembaga survei. Hal itu menegaskan cemoohan dari kubu 02 terkait hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga survei tidak bisa dipercaya. 

Berdasarkan Quick Count Pilpres 2019 yang dilakukan Charta Politika, hasilnya menunjukkan Jokowi-Ma'ruf mendapatkan 54,32 persen suara, sedangkan Prabowo-Sandi mengantongi 45,68 persen suara dari 99,5 persen data yang masuk.

Sementara hasil Pemilu 2019 yang ditetapkan KPU RI, Jokowi-Ma'ruf dinyatakan menang setelah meraih 85.607.362 suara atau 55,50 persen, unggul 16.957.123 atau 11 persen dari Prabowo-Sandi yang mendapatkan 68.650.239 suara atau 45,50 persen.

Dengan kata lain, selisih antara quick count yang dilakukan lembaga survei dan hasil resmi Pemilu 2019 tidak sampai 5 persen.

Menyoal tipisnya perbedaan tersebut, Yunarto menyatakan kembali bahwa quick count dilakukan dengan kaidah-kaidah yang dapat dipertanggung jawabkan. "Terbukti Quick Count bukan Sihir Science dan tidak perlu bertemu penguin di antartika," tulis Yunarto di akun Twitter pribadinya, Senin (20/5/2019).

Pernyataan 'bertemu penguin di antartika' yang dilontarkan lulusan Hubungan Internasional tersebut seakan menyindir secara halus kubu 02 ketika Prabowo mengomentari hasil hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei.

"Mungkin kalian [lembaga survei] harus pindah ke negara lain. Mungkin bisa pindah Antartika. Hei lembaga survei bohong, kalian bisa bohongi penguin di Antartika," ungkap Prabowo dalam syukuran klaim kemenangan di depan kediamannya Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada 19 April lalu.

Berselang beberapa jam kemudian, Yunarto juga mengunggah hasil tangkap layar cuitan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon yang melakukan polling di Twitter pada 3 Januari 2018 atau setahun lebih sebelum Pilpres 2019 digelar.

Yunarto menyebut bahwa hasil poling di akun Twitter pribadi Fadli Zon sebagai tercepat dan terakurat mengingat hasilnya yang persis sama dengan hasil resmi Pemilu 2019 yang dinyatakan oleh KPU RI.

Sejumlah warganet kemudian turut mengomentari cuitan Yunarto tersebut. Seperti akun @Upik_KR2 yang menulis, "Selamat atas keberhasilan, bang @fadlizon, atas surveinya."

Akun @indonesianpoli2 lalu ikut menimpali dan memberi saran kepada Fadli Zon agar membuka jasa quick count saja setelah nanti pensiun.

Ada juga akun @rizkicengir yang menyebut Denny JA, salah satu pendiri lembaga survei, masih kalah cepat jika dibandingkan dengan hasil poling Fadli Zon pada awal tahun 2018.

Bahkan ada warganet seperti akun @maskusumo yang menyebut bahwa polling Fadli Zon sebenarnya adalah doa yang terkabul.

Adapun terkait hasil Pemilu 2019 yang telah ditetapkan, KPU memberi waktu bagi para peserta pemilu yang hendak mengajukan gugatan sengketa hingga 3 hari ke depan. Gugatan sengketa tersebut dapat langsung diajukan peserta pilpres maupun legislatif ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ahmad Rifai
Editor : Surya Rianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper