Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan gerakan people power yang dihembuskan beberapa tokoh dari kubu Prabowo-Sandi bukanlah sebuah ancaman dalam negeri bangsa Indonesia.
Menurut Ryamizard, hal itu adalah sebuah bentuk protes semata yang lazim dalam proses demokrasi.
"Itu hanya masalah suka, tidak suka di dalam demokrai. Bukan ancaman negara. Kita tahu, sudah pada bubar juga kan, Demokrat ke mana, PAN ke mana," ujar Ryamizard, Senin (13/5/2019).
Baca Juga
Dia mengatakan bahwa aksi massa adalah hal biasa dalam proses demokrasi. Ihwal kepolisian menjerat beberapa tokoh tersebut dengan dugaan kasus makar, Ryamizard enggan berkomentar karena merupakan ranah kepolisian.
"Yang jelas, bagi saya bukan ancaman. Kalau demo-demo dikit pasti adalah, ojek dilarang operasi aja demo kok," ujar dia.
Baru-baru ini, sejumlah orang dilaporkan ke polisi atas dugaan melakukan makar. Sebut saja mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zen, politikus senior Partai Gerindra Permadi, aktivis Lieus Sungkharisma, hingga pengacara Eggi Sudjana.