Bisnis.com, JAKARTA - Setidaknya 27 tentara Garda Revolusi Iran dilaporkan tewas akibat bom mobil yang mengguncang tenggara negara tersebut kemarin waktu setempat.
"Dalam serangan teroris ini, 27 pejuang pemberani tewas dan 13 lainnya terluka," menurut pernyataan Garda Revolusi Iran sebagaimana dikutip CNN.com, Kamis (14/2/2019).
Disebutkan bahwa insiden tersebut terjadi ketika "sebuah mobil berisi bahan peledak meledak di salah satu bus" yang membawa personel tentara.
Tak lama setelah kabar tersebut beredar, kantor berita Fars merilis foto yang memperlihatkan sebongkah baja hancur di pinggir jalan yang tampak tak seperti bus lagi.
Hingga saat ini, belum diketahui dalang di balik serangan itu. Garda Revolusi hanya menyebut antek badan intelijen melakukan serangan untuk melawan kemenangan 40 tahun revolusi Islam Iran.
Insiden tersebut terjadi di hari yang sama ketika Amerika Serikat menghimpun 60 negara di Polandia untuk konferensi mengenai Timur Tengah dengan harapan dapat memberikan tekanan lebih ke Iran.
Namun, SITE Intelligence Group melaporkan bahwa serangan ini diklaim oleh Jaish Al-Adl, kelompok teror yang pada 2012 dinyatakan sebagai penerus grup ekstremis Jundallah, pemberontak di negara tersebut.