Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia mengutuk serangan bom yang menewaskan puluhan siswi di Kabul. Pemerintah Indonesia menegaskan komitmen untuk terus mendukung upaya perdamaian Afghanistan.
Hal tersebut tersurat dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI pada Minggu (10/5/2021) malam. Indonesia mengungkapkan duka dan simpati mendalam terhadap keluarga korban dan seluruh rakyat Afghanistan.
“Indonesia mengutuk serangan brutal yang menyasar Sekolah Sayed Ul-Shuhada, Afghanistan yang telah menyebabkan puluhan korban jiwa dan ratusan luka-luka termasuk murid perempuan yang tidak berdosa,” demikian ditulis dalam pernyataan Kemlu.
Kemlu juga menyatakan komitmen Indonesia untuk mendukung perdamaian di Afghanistan.
“Indonesia akan terus mendukung upaya memerangi terorisme dan mewujudkan perdamaian yang lestari di Afghanistan,” lanjut pernyataan tersebut.
Seperti diberitakan Al Jazeera, 58 orang tewas dan 150 lainnya terluka akibat ledakan dari sebuah mobil di dekat sekolah di distrik Kabul bagian barat, Sabtu (8/5/2021). Mayoritas korban merupakan murid perempuan yang baru selesai sekolah.
Pengeboman pada Sabtu malam mengguncang lingkungan kota Dasht-e-Barchi. Wilayah tersebut dihuni okomunitas syiah, minoritas agama di Afghanistan, yang telah menjadi sasaran ISIS sejak lama.
Kabul sedang tegang seiring pengumuman Washington untuk menarik pasukannya pada 11 September.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyampaikan kecaman terhadap serangan tersebut dan menyalahkan Taliban, tetapi dia tidak punya bukti.
“Taliban dengan meningkatkan peperangan yang tidak sah dan kekerasan telah sekali lagi memperlihatkan mereka tidak hanya enggan untuk menyelesaikan krisis secara damai dan fundamental, tetapi dengan memperburuk situasi,” kata Ghani.
Sementara itu, Taliban menyatakan tidak bertanggung jawab atas pengeboman yang menargetkan warga sipil dan mengecam serangan tersebut.