Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua DPR Minta Pemerintah Tangkap Pengedar Narkoba

Ketua DPR Bambang Soesatyo atau yang kerap disapa Bamsoet meminta agar TNI, Polri, BNN dan Bea Cukai perlu mencari bandar pengedar narkoba.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio (kedua kanan), Direktur Samsul Hidayat (kiri), Ketua DPR Bambang Soesatyo (kedua kiri) dan vokalis grup musik God Bless Ahmad Albar bernyanyi bersama saat  menutup transaksi perdagangan bulan Januari, di Jakarta, Rabu (31/1)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio (kedua kanan), Direktur Samsul Hidayat (kiri), Ketua DPR Bambang Soesatyo (kedua kiri) dan vokalis grup musik God Bless Ahmad Albar bernyanyi bersama saat menutup transaksi perdagangan bulan Januari, di Jakarta, Rabu (31/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Kabar24.com, JAKARTA -  Ketua DPR Bambang Soesatyo atau yang kerap disapa Bamsoet meminta agar TNI, Polri, BNN dan Bea Cukai perlu mencari bandar pengedar narkoba.

Bamsoet  memberi apresiasi tinggi atas keberhasilan Tim Bea Cukai Kepulauan Riau yang berhasil mengagalkan upaya penyelundupan 3 ton sabu yang dibawa kapal ikan Myanmar berbendera Taiwan.

"Pertama, saya berikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Tim Bea Cukai Kepri. Kedua, saya sangat geram mendengar kabar bahwa masih ada sindikat bandar Narkoba yang coba menyelundupkan sabu ke negara kita, bahkan hingga sebanyak 3 ton. Ini sudah sangat keterlaluan dan mengkhawatirkan. Saya akan minta Kapolri dan aparat terkait mengusut tuntas sampai ke akarnya," ujar Bamsoet, Sabtu (23/2/2018).

Bamsoet mengungkapkan, informasi intelijen China yang diberikan kepada BNN sebagaimana disampaikan Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso terbukti benar. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sekitar 5 ton sabu senilai Rp 10 triliun menuju perairan Indonesia.

Tangkapan pertama 1 ton di Batam. Tangkapan kedua 1,6 ton pekan lalu juga di Batam dan ketiga pada Jumat kemarin (23/2) sekitar 3 ton juga diperairan yang sama, yakni Batam Kepri.

Bamsoet mengingatkan masih berdasarkan informasi intelejen yang ia peroleh dari Kepala BNN, diduga masih ada sekitar 600 ton bahan baku sabu berkualitas tinggi senilai Rp 1.200 triliun atau hampir setengah dari total ABPN siap memasuki Indonesia.

"Pantauan terakhir ada disekitar perairan Timor Leste yang kemudian hilang dari pantauan satelit. Jadi, kita tidak boleh berpuas diri. TNI, Polri, BNN dan Bea Cukai harus tetap waspada. Jangan sampai yang lolos justru lebih besar jumlahnya, daripada yang di ‘umpankan’ untuk ditangkap."

Dalam hal ini dia ingin penindakan bukan hanya dilakukan kepada para awak kapal saja. Melainkan perlu dicari sampai ke bandar besarnya.

"Tak hanya awak kapal, bandar harus diusut tuntas. Tak peduli bandar sindikat lokal ataupun internasional, kita akan sikat semua."

Menurutnya keberhasilan aparat hukum dalam mengungkap kapal pembawa Narkoba akhir-akhir ini seperti dua sisi mata uang.

"Di satu sisi, saya bangga karena ini menunjukan prestasi cemerlang bagi aparat hukum kita. Disisi lain, saya sedih karena ini menunjukan negara kita seperti menjadi surga bagi peredaran Narkoba," ucap Bamsoet.

Politisi Partai Golkar ini berharap dengan tindakan aparat yang semakin tegas, para sindikat bandar Narkoba kapok masuk ke Indonesia.

"Dengan garis pantai yang luas, tak mudah mengawasi masuknya kapal asing ke Indonesia. Tetapi para aparat hukum kita justru semakin menunjukan tajinya. Satu persatu kapal asing yang membawa Narkoba berhasil disingkirkan. Saya menaruh kebanggaan dan kehormatan atas kerja keras mereka," ujar Bamsoet.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper