Kabar24.com, SOMALIA - Sedikitnya 18 orang telah dikonfirmasi tewas dan 20 orang lagi cedera dalam dua serangan bom di Mogadishu, Somalia, pada Jumat (23/2/2018).
Direktur Aamin Ambulance Abddukadir Abdirahman mengatakan 18 orang meninggal dalam pembongan kembar tersebut, salah satunya ditujukan ke Istana Presiden.
"Saya bisa mengkonfirmasi kepada anda bahwa kami telah mencatat 18 mayat. Sebanyak 20 orang cedera dan kami telah mengangkut mereka ke berbagai rumah sakit di kota itu," kata Abdirahman.
Pasukan keamanan Somalia berhasil menggagalkan serangan terhadap Isana Presiden, dan memukul mundur gerilyawan yang berusaha memasuki kompleks tersebut. Satu kendaraan yang berisi peledak diledakkan di dekat Villa Somalia saat pasukan keamanan memburunya.
Sebelumnya, mengatakan kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi-- personel pasukan keamanan yang menjaga Villa Somalia memukul mundur gerilyawan yang berusaha menyerbu Istana itu, dan menewaskan tiga di antara mereka.
"Mereka berusaha menyerbu Villa Somalia tapi pasukan kami melawan mereka. Pasukan keamanan memburu kendaraan tersebut, saat kendaraan itu bergerak arah Istana tapi meledak sebelum mencapai sasaran," kata Perwira Polisi Ahmed Abdulle kepada Xinhua.
Ledakan pertama terjadi sekitar pukul 18.00 waktu setempat, ketika satu kendaraan yang berisi peledak ditabrakkan ke Hotel Dorbin, yang baru dibuka di dekat Markas Dinas Intelijen.
Ledakan kedua terjadi tak lama sesudahnya di dekat Istana Presiden Villa Somalia. Beberapa saksi menceritakan peristiwa tersebut.
"Kami mendengar suara ledakan kuat yang diikuti oleh banyak baku-tembak di dekat gedung parlemen. Kami diberitahun Hotel Sayidka diserang," kata Yasmin Mohamed.
Kelompok gerilyawan Ash-Shabaab telah mengaku bertanggung-jawab atas serangan tersebut, yang terjadi kurang sehari setelah Menteri Keamanan Mohamed Islow memperingatkan satu mobil vanmini yang berisi peledak berada di Mogadishu.
Pasukan keamanan dalam satu pekan belakangan menutup jalan dan melancarkan operasi besar keamanan di kota itu di tengah laporan mengenai serangan yang mungkin dilancarkan.
Baca Juga