Kabar24.com, JAKARTA - Sebanyak 32 orang Palestina cedera dalam bentrokan yang terjadi antara tentara Israel dan demonstran Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza pada Jumat (23/2/2018), kata petugas medis.
Protes di wilayah Palestina telah terblangsung setiap Jumat sejak Presiden AS Donald Trump pada 6 Desember mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel dan berencana memindahkan Kedutaan Besar AS ke kota tersebut.
Bentrokan meletus setelah Salat Jumat sejalan dengan seruan pemerintah dan faksi Palestina, termasuk Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) dan Partai Fatah, pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina di Tepi Barat menyatakan 16 orang Palestina ditembak dan cedera selama bentrokan dengan tentara Israel di Kota Jericho (Ariha), Nablus dan Ramallah, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu (24/2/2018) pagi.
Di Jalur Gaza, Ashraf Al-Qedra --Juru Bicara Kementerian Kesehatan-- mengatakan 16 orang Palestina ditembak dan cedera selama bentrokan dengan tentara Israel di dekat daerah garis perbatasan antara bagian timur Jalur Gaza dan Israel.
Pada Jumat (23/2/2018) pagi, ratusan orang Palestina berdemonstrasi di Kota Gaza untuk mendukung Jerusalem dan menentang kebijakan Trump ke arah masalah Palestina dan menentang kebijakan Israel terhadap rakyat Palestina di wilayah Palestina.
Baca Juga
Pengunjuk-rasa mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan anti-Israel dan anti-AS.
Ismail Radwan, seorang pemimpin senior HAMAS, mengatakan kepada peserta pertemuan terbuka bahwa tanah Palestina dan Jerusalem buat rakyat Palestina "dan ini adalah janji Tuhan".