Bisnis.com, PANAMA — Otoritas Panama menyita pulihan file digital setelah penggrebekan kantor Mossack Fonseca selama 27 jam. Firma hukum ini mendadak terkenal karena pengungkapan dokumen yang disebut Panama Papers. Namun, petugas mengatakan tidak ada penangkapan pada penggrebekan tersebut.
Pemerintah setempat mengatakan sedang mencari bukti akan adanya aktifitas illegal di firma hukum tersebut. Kebocoran dokumen dari firma hukum tersebut menimbulkan kemarahan publik. Publik mengamuk karena para orang kaya dan penguasa bisa menyembunyikan uang mereka demi menghindari pajak.
Javier Caraballo, jaksa yang bertugas dalam penggrebekan itu mengatakan saat ini para pihak berwenang memiliki akses ke 100 server virtual dan beberapa server fisik yang memegang catatan perusahaan itu dan sedang menganalisa setiap server tersebut.
"Saat ini, kami belum punya unsur-unsur yang meyakinkan yang memungkinkan untuk mengambil keputusan terkait hal ini. Kami belum memerintahkan pembekuan rekening untuk saat ini,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (14/4/2016).
Mossack Fonseca yang fokus dalam pendirian perusahaan cangkang mengatakan bahwa perusahaan tersebut tidak melanggar hukum apapun dan operasinya sah secara hukum.
“Seperti yang sudah kami lakukan selama hampir 40 tahun, kami siap, bersedia dan mau bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan untuk memastikan situasi ini,” ujar firma hukum tersebut.