Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selain Pandora Papers, Nama Airlangga Hartarto Pernah disebut di Panama Papers

Ailangga Hartarto dan adiknya Gautama Hartarto diduga memiliki perusahaan cangkang di British Virgin Islands (BVI) dan Bahama. Dua daerah ini telah lama dikenal sebagai negara bebas pajak.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Pemerintah resmi meluncurkan situs Kartu Prakerja yang diharapkan dapat membantu tenaga kerja yang terdampak COVID-19 untuk meningkatkan keterampilan melalu berbagai jenis pelatihan secara daring yang dapat dipilih sesuai minat masing-masing pekerja. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Pemerintah resmi meluncurkan situs Kartu Prakerja yang diharapkan dapat membantu tenaga kerja yang terdampak COVID-19 untuk meningkatkan keterampilan melalu berbagai jenis pelatihan secara daring yang dapat dipilih sesuai minat masing-masing pekerja. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA -- Dokumen Pandora Papers mengungkap adanya celah kebijakan yang dimanfaatkan oleh para pengusaha maupun politisi (politicaly exposed person) untuk mengalihkan dana atau keuntungan ke negara suaka pajak atau tax haven countries.

Salah satu nama politisi yang disebut dalam dokumen itu adalah Airlangga Hartarto. Airlangga saat ini adalah politisi yang duduk sebagai Ketua Umum Partai Golkar sekaligus menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Dokumen Pandora Papers mengungkap nama Airlangga Hartarto dan Gautama Hartarto, adiknya, tercatat memiliki perusahaan cangkang di British Virgin Islands, yurisdiksi bebas pajak di kawasan Karibia. 

Di BVI, Airlangga mempunyai dua perusahaan bernama Buckley Development Corporation dan Smart Property Holdings Limited.

Dua perusahaan ini sebenarnya pernah diungkap dalam dokumen Panama Papers. Dokumen itu menyebutkan Airlangga diduga sebagai penerima manfaat dari Smart Property Holdings Ltd dan Burkley Development Corporation, dua perusahaan cangkang yang berada di British Virgin Islands.

Sementara adiknya Gautama Hartarto, demikian laporan Panama Papers yang dikutip Bisnis, ditengarai memiliki dua entitas bisnis yakni Ageless Limited dan Nation Soul Limited. Kedua perusahaan itu juga berlokasi di British Virgin Islands.

Gautama bahkan sempat disebut dalam dokumen Paradise Papers. Di dalam dokumen tersebut Gautama disebut sebagai direktur di Indonesian Investment Fund Limited. Sebuah perusahaan yang berada di Bermuda.

Adapun dilansir dari Tempo, Airlangga dan Gautama, anak bekas Menteri Perindustrian Hartarto Sastrosoenarto, disebut mendirikan perusahaan cangkang sebagai kendaraan investasi serta untuk mengurus dana perwalian dan asuransi. 

Arsip itu menyebutkan perlu dilakukan uji tuntas terhadap aktivitas perusahaan mereka.

Profil Buckley Development bahkan diberi warna merah. Perusahaan ini disebut perlu melengkapi informasi jumlah dan nilai aset yang dimiliki serta tujuan pendirian perusahaan. 

Dalam lampiran surat elektronik dokumen tertanggal Oktober 2016, anggota staf Trident menyebutkan perusahaan yang berlabel merah dinyatakan sudah tutup lapak. Airlangga seperti dalam pernyataan di Tempo, membantah semua kaitan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Sumber : ICIJ & Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper