Indonesia butuh solusi untuk menghambat pertumbuhan kendaraan pribadi, maupun becak, bajaj, dan ojek dalam jangka panjang. Pasalnya, pertumbuhan itu menggiring biaya pertumbuhan infrastruktur dan peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan polusinya, yang berujung pada pemborosan devisa negara.
Maka, sebaiknya seluruh ibu kota provinsi dan kabupaten menghadirkan taksi murah minicab roda empat berbahan bakar gas ataupun tenaga listrik, dengan bentuk kecil sehingga bisa masuk ke gang, dan dengan daya angkut tiga orang.
Namun begitu, minicab harus tetap aman dan nyaman, ditambah dengan AC dan roof rack. Minicab berharga murah, agar ex-pengemudi bajaj ataupun becak dan ojek bisa memperoleh keringan DP dan dapat menyiasati cicilan. Perlu juga pembebasan pajak, bunga ringan dari bank daerah, subsidi BBM, dan memperoleh berbagai fasilitas dari pemda.
Di London, di samping taxi hitam yang melayani ‘door to door,’ telah lama hadir minicab yang bertarif lebih murah, walaupun harus order dengan telepon.
Pengirim
Evi Teveraz
Tinggal di Jakarta