Sebagai warga Kampung Melayu, yang bertetangga dengan Kampung Pulo, Jakarta Timur, saya mengusulkan kepada pihak PT Taspen, agar Gubernur DKI Basuki T. Purnama tidak diberikan tabungan hari tua (THT) untuk ketiga kalinya jika Ahok telah mengakhiri jabatan sebagai Gubernur DKI pada 2017 mendatang.
Tidak ada pretensi atau niat apapun terhadap Ahok, meski ia bersikap arogan dalam penggusuran secara tidak manusiawi terhadap 560 kepala keluarga Kampung Pulo. Namun, saya lebih mengedepankan aspek keadilan, bahwasanya pemberian THT yang ketiga kalinya oleh Taspen, memang secara legal memenuhi ketentuan UU, tapi kurang layak diberikan kepada Ahok yang dinilai arogan.
Sebagaimana kita ketahui, Taspen telah dua kali memberikan tabungan hari tua dan pensiun kepada Basuki Tjahaja Purnama atau lebih dikenal dengan panggilan Ahok, selaku mantan Bupati Belitung Timur dan Wagub DKI.
Jika Ahok menerima kembali THT dan pensiun ketiga kalinya sebagai pejabat daerah di tengah-tengah derita warga Kampung Pulo dan juga Bukit Duri yang memenuhi rusun yang ternyata tidak gratis, maka jelas rasanya kurang afdol. Namun, semuanya ini terpulang kepada pihak Taspen apakah Ahok layak atau menerima THT dan pensiun ketiga kalinya.
Pengirim
Valery Setiawan
Tanah Rendah, Kampung Melayu,
Jakarta Tim