Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Arafat Diyakini Dibunuh Setelah Dikepung Israel

Para ilmuwan Swiss yang menguji sejumlah sampel dari tubuh mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat menemukan zat radioaktif jenis polonium dengan kadar 18 kali lebih tinggi dari kondisi normal.
John Andhi Oktaveri
John Andhi Oktaveri - Bisnis.com 07 November 2013  |  13:42 WIB
Arafat Diyakini Dibunuh Setelah Dikepung Israel
Almarhum Yasser Arafat - mirror.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA - Para ilmuwan Swiss yang menguji sejumlah sampel dari tubuh mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat menemukan zat radioaktif jenis polonium dengan kadar 18 kali lebih tinggi dari kondisi normal.

Para ilmuwan itu menyatakan mereka yakin bahwa dengan level zat radioaktif hingga 83% itu Arafat telah diracuni. Mereka menyebut zat tersebut telah “memperkuat polonium secara moderat”  hingga menyebabkan kematian Arafat .

Laporan setebal 108 halaman yang dikeluarkan University Centre of Legal Medicine di Lausanne itu diperoleh secara eksklusif oleh Al Jazeera. Dalam laporan itu disebutkan adanya kadar polonium yang berlebihan di bagian tulang iga dan bagian tulang panggul.

Dalam melakuklan penelitiannya para ilmuwan juga bekerjasama dengan ilmuwan negara lainnya termasuk Inggris. Dave Barclay, ahli forensik Inggris yang juga mantan detektif mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dengan hasil tersebut dia yakin bahwa Arafat telah dibunuh.

Pada Oktober  2004, sebagaimana dikutip aljazeera.com, Kamis (7/11/2013), Arafat ditahan dan dikepung oleh tentara Israel selama lebih dari dua tahun. Saat dikepung, meski sudah tua, namun kondisi kesehatannya cukup bagus dan tidak punya risiko penyakit lainnya, menurut para ilmuwan Swiss. (aljazeera.com)

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

israel racun konflik palestina
Editor : Yusran Yunus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top