Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arafat Diyakini Dibunuh Setelah Dikepung Israel

Para ilmuwan Swiss yang menguji sejumlah sampel dari tubuh mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat menemukan zat radioaktif jenis polonium dengan kadar 18 kali lebih tinggi dari kondisi normal.
Almarhum Yasser Arafat/mirror.co.uk
Almarhum Yasser Arafat/mirror.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA - Para ilmuwan Swiss yang menguji sejumlah sampel dari tubuh mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat menemukan zat radioaktif jenis polonium dengan kadar 18 kali lebih tinggi dari kondisi normal.

Para ilmuwan itu menyatakan mereka yakin bahwa dengan level zat radioaktif hingga 83% itu Arafat telah diracuni. Mereka menyebut zat tersebut telah “memperkuat polonium secara moderat”  hingga menyebabkan kematian Arafat .

Laporan setebal 108 halaman yang dikeluarkan University Centre of Legal Medicine di Lausanne itu diperoleh secara eksklusif oleh Al Jazeera. Dalam laporan itu disebutkan adanya kadar polonium yang berlebihan di bagian tulang iga dan bagian tulang panggul.

Dalam melakuklan penelitiannya para ilmuwan juga bekerjasama dengan ilmuwan negara lainnya termasuk Inggris. Dave Barclay, ahli forensik Inggris yang juga mantan detektif mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dengan hasil tersebut dia yakin bahwa Arafat telah dibunuh.

Pada Oktober  2004, sebagaimana dikutip aljazeera.com, Kamis (7/11/2013), Arafat ditahan dan dikepung oleh tentara Israel selama lebih dari dua tahun. Saat dikepung, meski sudah tua, namun kondisi kesehatannya cukup bagus dan tidak punya risiko penyakit lainnya, menurut para ilmuwan Swiss. (aljazeera.com)

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper