Dugaan Sabosate Israel
Araghchi menuduh Israel sengaja menyabotase kemajuan antara Teheran dan Washington.
"Tak perlu dikatakan lagi, kemajuan yang dicapai dalam perundingan antara Iran dan AS telah disabotase; bukan oleh Iran, tetapi oleh sekutu Amerika yang tampak nyata," katanya.
Araghchi menolak pembenaran Israel atas serangan itu, dengan mengatakan bahwa Israel telah keliru memahami situasi.
"Israel secara keliru mengklaim serangan udaranya ditujukan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir," dan mengatakan bahwa Iran tetap menjadi penanda tangan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dan berkomitmen untuk pengembangan nuklir damai di bawah pengawasan PBB.
Akankah Terjadi Diplomasi Baru?
Meskipun ada sinyal-sinyal yang terus berlanjut bahwa AS mungkin terbuka untuk diplomasi baru, Araghchi juga mempertanyakan keandalan niat Washington, dengan memperingatkan agar AS kini sungguh-sungguh,
"Setelah menyetujui negosiasi baru dengan itikad baik, kami telah melihat niat baik kami dibalas dengan serangan oleh dua militer bersenjata nuklir... Jika ada keinginan untuk menyelesaikan ini secara damai, AS harus menunjukkan kesiapan yang tulus untuk kesepakatan yang adil," katanya.
Baca Juga
Di sisi lain, Araghchi sempat bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah pada hari Selasa, menandai kunjungan pertama Araghchi ke kerajaan tersebut sejak kunjungan Teheran ke Israel.
Menurut kantor berita pemerintah Saudi, SPA, pembicaraan tersebut berfokus pada hubungan bilateral dan "stabilitas regional".