Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iran Mulai Berani Tantang AS, Perang Dunia 3 Akan Pecah dalam Waktu Dekat?

Iran disebut sudah berani menantang Amerika Serikat (AS). Negara lain diimbau untuk mempersiapkan jika Perang Dunia 3 akan terjadi.
Rudal balistik Shahab-3 milik Iran yang digunakan untuk menggempur pertahanan udara Israel/Irna
Rudal balistik Shahab-3 milik Iran yang digunakan untuk menggempur pertahanan udara Israel/Irna

Bisnis.com, JAKARTA - Iran disebut sudah berani menantang Amerika Serikat (AS). Negara lain diimbau untuk mempersiapkan jika Perang Dunia 3 akan terjadi.

Dilansir dari Miami Herald, Iran telah menantang Amerika Serikat untuk membuat keputusan penting menyusul perang baru-baru ini dengan Israel.

Teheren mendesak Washington untuk kembali ke diplomasi atau menghadapi risiko eskalasi lebih lanjut.

Dalam opini tajam yang dimuat di Financial Times, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengajukan pertanyaan tajam kepada pemerintahan Presiden Donald Trump tentang pilihan mau diplomasi atau lanjut perang.

"Akankah AS akhirnya memilih diplomasi? Atau akankah tetap terjebak dalam perang pihak lain?," tulis mereka.

Newsweek telah menghubungi Departemen Luar Negeri dan Kementerian Luar Negeri Iran untuk memberikan komentar. Namun hingga saat ini, jawaban belum diterbitkan.

Perang baru-baru ini antara Israel dan Iran, yang diikuti oleh keterlibatan langsung AS, menandai eskalasi besar di kawasan tersebut dan menggagalkan diplomasi tingkat tinggi antara Teheran dan Washington.

Pernyataan Araghchi menggarisbawahi rapuhnya keseimbangan kawasan dan meningkatkan taruhan bagi dialog di masa depan mengenai perlucutan senjata nuklir dan stabilitas regional.

Menurut Araghchi, utusan Iran dan Trump Steve Witkoff membuat kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Hanya dalam lima pertemuan selama sembilan minggu, utusan khusus AS Steve Witkoff dan saya mencapai lebih banyak daripada yang saya capai dalam empat tahun negosiasi nuklir dengan pemerintahan Biden yang gagal," katanya.

Pembicaraan terganggu tepat sebelum sesi keenam karena serangan udara Israel yang menargetkan infrastruktur nuklir Iran.

Serangan udara Israel pada 13 Juni, yang digambarkan oleh pemerintahnya sebagai serangan pendahuluan terhadap "ancaman eksistensial", memicu perang 12 hari dengan Iran.

Konflik tersebut juga mendorong Presiden Trump untuk mengizinkan serangan udara yang menargetkan fasilitas nuklir bawah tanah Iran.

Ada dugaan sabotase dari Israel?

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper