Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iran Tolak Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel

Iran menyatakan tidak akan mau berunding untuk membahas gencatan senjata dengan Israel.
Ilustrasi bendera Israel dan Iran./REUTERS-Dado Ruvic
Ilustrasi bendera Israel dan Iran./REUTERS-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA — Iran menyatakan tidak akan mau berunding untuk membahas gencatan senjata dengan Israel.

Melansir Reuters, informasi itu disampaikan oleh pejabat komunikasi yang enggan disebutkan namanya. Menurut, pejabat itu Iran tidak akan melakukan gencatan senjata apabila masih diserang.

"Bahwa mereka [Iran] tidak akan berunding saat diserang," ujarnya kepada Reuters, dikutip Senin (16/6/2025).

Pejabat itu juga telah menyampaikan penolakan terhadap tersebut telah disampaikan langsung kepada mediator dari Qatar dan Oman.

Adapun, negosiasi gencatan senjata itu baru akan dibahas setelah Iran menyelesaikan "respons" atas penyerangan Israel kepada Teheran.

"Iran memberi tahu mediator Qatar dan Oman bahwa mereka hanya akan melakukan negosiasi serius setelah Iran menyelesaikan responsnya terhadap serangan pendahuluan Israel," tambahnya.

Dalam catatan Bisnis, Israel melakukan serangan udara yang menghantam fasilitas nuklir dan rudal Iran pada Jumat (13/6) dini hari.

Serangan tersebut menewaskan lebih dari 104 penduduk Iran, termasuk komandan Garda Revolusi (IRGC), beberapa komandan tinggi, dan sembilan ilmuwan nuklir, serta melukai hampir 380 orang lainnya.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan rudal balistik yang menargetkan beberapa wilayah di Israel. Serangan itu dikabarkan menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari ratusan orang lainnya.

Perkembangan Terbaru

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) yang merupakan unit elit angkatan bersenjata mengatakan serangan terhadap Israel akan terus berlanjut hingga kehancuran total rezim Zionis.

"Operasi True Promise III dan operasi-operasi selanjutnya akan lebih dahsyat, lebih parah, lebih tepat sasaran, dan lebih merusak daripada yang sebelumnya," kata IRGC dalam sebuah pernyataan.

"Mereka yang mendukung rezim kriminal ini harus tahu bahwa operasi yang efektif, terarah, dan menghancurkan terhadap target-target penting rezim ini akan terus berlanjut hingga kehancuran totalnya," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper