Bisnis.com, JAKARTA -- SETARA Institute mencatatkan 130 temuan masalah yang ada di Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri.
Ketua Badan Pengurus SETARA Institute, Ismail Hasani mengatakan riset ini dibuat untuk membantu Polri dalam menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045.
"Riset ini mencatat 130 masalah aktual yang mengemuka dan melekat dalam tubuh Polri dan tersebar pada hampir seluruh Satuan Kerja dan pada seluruh mandat konstitusional Polri," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Dia menambahkan 130 masalah itu kemudian diangkat dalam 12 tema besar yang menuntut Polri agar bisa memenuhi mandat konstitusional dan legal serta aspirasi masyarakat.
Persoalan itu mencakup kondisi Polri saat menghadapi tantangan penegakan hukum yang dinilai belum demokratis; keterbatasan integritas; pelayanan publik yang belum responsif.
"dan tata kelola kelembagaan yang belum transformatif, sehingga reformasi Polri saat ini belum menunjukan perubahan signifikan," tambahnya.
Dengan demikian, Ismail menyampaikan bahwa pihaknya telah mengumpulkan 50 aksi atau rekomendasi agenda yang bisa diaplikasikan Polri dalam membenahi ratusan permasalahan itu.
"Sebanyak 50 aksi strategis ini bukan hanya ditujukan untuk menjawab 130 masalah yang mengemuka dan rendahnya penilaian ahli pada kinerja aktual Polri, tetapi yang utama adalah guna memperkuat kontribusi institusi Polri mendukung gagasan Indonesia Emas 2045," pungkasnya.
Respons Polri
Kabag Jakstra Rojianstra Srena Kombes Benny Iskandar mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi temuan 130 masalah dari hasil SETARA Institute agar bisa membuat Polri menjadi berkembang lebih baik.
"Artinya, apa yang disampaikan oleh SETARA tadi dengan 130 permasalahan Polri, saya rasa itu merupakan capaian yang luar biasa, untuk kita Nanti bekerjasama dengan SETARA untuk bisa membreakdown 130 permasalahan itu bagaimana mengclusternya," ujar Benny di Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Dia juga menekan bahwa Polri bukan institusi yang antrikritik dan selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman termasuk dengan terkait persoalan yang ada.
"Jadi kita Polri itu harus aware dengan perkembangan situasi yang berkembang di negara Indonesia, sampai dengan 2045, jadi kita harus adaptif," pungkasnya.