Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jurnalis Antara Dipukul Polisi saat Demo, Polri Minta Maaf dan Janji Lindungi Kerja Wartawan

Polri meminta maaf atas pemukulan jurnalis ANTARA saat demo dan berjanji melindungi wartawan.
Anggota kepolisian menghalau pengunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/8/2025). Aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut digelar sebagai bentuk protes terhadap kenaikan tunjangan anggota DPR. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Anggota kepolisian menghalau pengunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/8/2025). Aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut digelar sebagai bentuk protes terhadap kenaikan tunjangan anggota DPR. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Mabes Polri meminta seluruh jajaran Polda hingga Polsek agar bisa melindungi profesi wartawan sebagai pilar demokrasi.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan media atau jurnalis merupakan mitra strategis dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

"Meminta kepada seluruh jajaran melindungi kerja profesi wartawan dan jurnalis yang objektif dan profesional serta bekerja sama dalam setiap aktifitas," ujar Truno saat dihubungi, Selasa (26/8/2025).

Dengan demikian, imbauan ini diharapkan dapat diterapkan oleh seluruh anggota Kepolisian agar bisa lebih memperhatikan keamanan saat memiliki tugas yang beriringan dengan profesi wartawan.

Dalam catatan Bisnis, seorang Jurnalis Foto ANTARA sempat menjadi korban pemukulan oknum polisi saat sedang meliput aksi demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025). 

Jurnalis foto bernama Bayu Pratama bertugas meliput peristiwa demonstrasi. Saat datang ke lokasi sekitar pukul 13.00 WIB, Bayu sudah melihat kelompok massa mulai ricuh. 

Dia pun mengambil posisi berdiri di balik polisi dengan harapan dapat mengambil foto dengan aman. Namun, Bayu justru mendapatkan tindakan kekerasan saat memotret salah satu oknum yang tengah menganiaya massa pendemo.

Alhasil, beberapa kameranya pun rusak dan dia mengalami luka memar. Bayu sendiri mengaku heran lantaran menjadi sasaran pemukulan aparat padahal telah mengenakan atribut peliputan lengkap.

"Saya sudah bilang kalau saya media, saya bawa dua kamera, masak tidak melihat ? Terus saya pakai helm pers tulisannya besar 'ANTARA'," kata Bayu.

Kapolda Metro Jaya Minta Maaf

Adapun, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri meminta maaf dan memerintahkan agar jajarannya untuk melindungi profesi wartawan.

Hal tersebut disampaikan oleh Asep Edi melalui Kabid Humas Polda Metro Jaya saat mendatangi ANTARA Heritage Center di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).

"Beliau menyayangkan kejadian yang dialami jurnalis foto ANTARA. Ke depannya, anggota sudah diinstruksikan untuk melindungi jurnalis di lapangan, terutama saat ada aksi demo," ujar Ade.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro