Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) Mahar Mardjono di Cawang, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025).
Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan bahwa rumah sakit tidak hanya berfungsi sebagai pusat layanan, tetapi juga sebagai sarana pendidikan dan penelitian bagi para dokter spesialis di bidang saraf dan otak.
Prabowo mengaku memiliki kebanggaan tersendiri terhadap sosok Prof. Dr. Mahar Mardjono, tokoh kedokteran Indonesia yang namanya diabadikan pada RS PON.
Dia mengenang pengalamannya sebagai pasien Mahar Mardjono, serta menyoroti kiprah sang profesor sebagai akademisi, rektor UI, dokter pribadi Presiden Soeharto, sekaligus sosok yang dihormati karena keberaniannya bersuara kritis.
“Profesor Mahar Mardjono waktu mudanya adalah pejuang yang ikut angkat senjata. Banyak dokter saat itu yang menjadi pemimpin di medan perang. Saya ingat betul, beliau dikenal kritis, tapi tetap dihormati bahkan oleh pemerintah,” ujar Prabowo.
Usai meninjau fasilitas, Prabowo menyatakan RS PON kini telah setara dengan rumah sakit terbaik dunia, baik dari sisi infrastruktur, peralatan, maupun kualitas sumber daya manusianya.
Namun dia menekankan bahwa bangsa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal kekurangan dokter, terutama spesialis dan tenaga paramedis.
“Kita harus bekerja keras, menggunakan segala kemampuan untuk memastikan layanan kesehatan terbaik bagi seluruh rakyat, termasuk yang paling miskin dan di daerah terpencil,” tegasnya.
Menurut Prabowo, pendidikan dan kesehatan adalah hak fundamental yang tidak bisa ditawar. Dia bahkan menyebut keduanya sebagai wujud nyata demokrasi.
“Negara yang berhasil dalam demokrasi adalah negara yang bisa memberi pendidikan terbaik dan pelayanan kesehatan terbaik. Itu hanya bisa terwujud jika tidak ada korupsi, manipulasi, dan kebocoran anggaran. Setiap rupiah harus sampai ke rakyat,” pungkas Prabowo.