Bisnis.com, JAKARTA - Hizbullah membantah adanya penunjukkan pemimpin baru untuk menggantikan Hassan Nasrallah yang meninggal akibat serangan Israel pada Jumat (27/9/2024).
Dalam pernyataan tertulis resmi yang dikeluarkan Hizbullah, kelompok tersebut menegaskan bahwa setiap pemberitaan mengenai pergantian kepemimpinan harus dikonfirmasi melalui jalur resmi.
Hizbullah pun menepis klaim media yang menyatakan bahwa Hashem Safieddine, seorang pejabat senior Hizbullah, akan menggantikan Nasrallah.
“Kami ingin mengklarifikasi bahwa berita yang beredar di beberapa media mengenai prosedur organisasi Hizbullah setelah kesyahidan Sekretaris Jenderal kami sama sekali tidak ada hubungannya,” tulis pernyataan resmi Hizbullah, dikutip dari Turkiye Today, Selasa (1/10).
Organisasi tersebut juga mengindikasikan bahwa diskusi mengenai penunjukkan kepemimpinan mereka sedang berlangsung. Mereka mendesak masyarakat untuk mengabaikan berita apa pun mengenai pergantian kepemimpinan sampai pengumuman resmi dibuat oleh kepemimpinan Hizbullah.
Sebelumnya, nama Hashem Safieddine memang beredar di sejumlah media dan diklaim akan menggantikan Hassan Nasrullah yang sudah 32 tahun memimpin Hizbulah.
Baca Juga
Safieddine sendiri merupakan sepupu Nasrallah yang saat ini menjabat sebagai ketua dewan eksekutif Hizbullah.
Lahir pada tahun 1964 di kota Deir Qanoun En Nahr, distrik Tyre di Lebanon selatan, ulama yang mengenakan sorban hitam ini telah menjadi bagian dari struktur Hizbullah sejak kelompok tersebut didirikan pada tahun 1982.
Pada 1980-an, Safieddine pergi ke Qom, Iran, untuk bergabung dengan Nasrallah dalam mempelajari ilmu agama.
Ia telah dipersiapkan untuk menggantikan Nasrallah sejak tahun 1994, ketika ia dipanggil dari Qom ke Beirut untuk memimpin dewan eksekutif, yang bertanggung jawab atas urusan politik kelompok tersebut.
Selama lebih dari tiga dekade, Safieddine menangani berbagai urusan penting harian di dalam kelompok tersebut, mulai dari mengelola institusi Heizbullah hingga mengawasi keuangan dan investasi kelompok tersebut, baik di dalam maupun di luar negeri.
Seperti Nasrallah, Safieddine dikenal akan kehadiran publik dan politiknya, serta pidato-pidato yang penuh semangat dan fasih.
Dalam pidatonya, ia sering menegaskan komitmennya untuk menghadapi dan merespons "agresi" Israel.
"Jika tugas kami, seperti sekarang, adalah berada di selatan (Lebanon) melawan musuh ini dan menawarkan para martir kami, kami siap mengorbankan segalanya, yakin bahwa Allah akan memberi kami kemenangan seperti yang Dia lakukan pada tahun 2006," ucap Safieddine dalam pidato pada 13 Juli lalu.
Kemudian dalam pidatonya yang lain di bulan yang sama, ia menekankan bahwa "Lebanon terlibat dalam perang melawan musuh Israel tanpa batasan atau syarat."
Seperti Nasrallah, Safieddine sering mengulangi bahwa Hizbullah tidak akan berhenti mendukung Gaza hingga Israel menghentikan serangannya.