Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buntut Pembunuhan Ismail Haniyeh, Wapres Prediksi Timur Tengah Kian Tegang

Wakil Presiden KH Maruf Amin memprediksi bakal ada ketegangan lebih besar di Timur Tengah pasca-pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel.
Wakil Presiden RI (Wapres) Maruf Amin - Biro Setwapres.
Wakil Presiden RI (Wapres) Maruf Amin - Biro Setwapres.

Bisnis.com, SUMEDANG — Wakil Presiden KH Maruf Amin memprediksi bakal ada ketegangan lebih besar dan kuat di kawasan Timur Tengah pasca-pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel. 

Maruf menilai upaya perundingan yang selama ini dilakukan untuk mencapai perdamaian di Palestina juga semakin jauh akibat insiden tersebut. Padahal, jelasnya, upaya perdamaian di Palestina tidak lama lagi akan tercapai jika Israel tidak berulah.

"Kejadian ini dapat menyulut ketegangan kemudian juga bisa mengganggu upaya perdamaian yang sudah mulai dekat, tapi dengan pembunuhan ini kematian yang akibat pembunuhan, ini bisa-bisa rencana perundingan itu mentah kembali," tuturnya di Sumedang, Kamis (1/8/2024).

Maruf juga mengutuk keras pembunuhan yang dilakukan Israel kepada Ismail Haniyeh. Menurutnya, Israel tidak hanya melakukan pembunuhan ke petinggi Hamas, tetapi juga genosida ke warga Palestina.

"Kita sangat menyayangkan cara-cara Israel yang juga sudah membunuh rakyat dengan cara genosida dan membunuh pemimpin Hamas," katanya.

Maruf juga menyampaikan turut berduka cita atas wafatnya Ismail Haniyeh. Dia mengatakan bahwa Ismail Haniyeh selama ini telah berjuang untuk kemerdekaan di Palestina agar terbebas dari jajahan Israel.

"Saya menyampaikan turut belasungkawa atas wafatnya Ismail Haniyeh pemimpin tertinggi Hamas dia pejuang kemerdekaan, saya melihatnya pejuang kemerdekaan yang berjuang untuk kemerdekaan Palestina dalam penjajahan Israel," ujarnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, Hamas dan Korps Garda Revolusi Iran mengumumkan kematian Ismail Haniyeh akibat serangan Israel, di Iran, pada Rabu (31/7/2024). 

Haniyeh meninggal dunia beserta salah satu anggota tim pengawalnya, akibat serangan tiba-tiba Israel di kediamannya di Ibu Kota Iran, Teheran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper