Bisnis.com, JAKARTA - Hizbullah mengatakan telah menembakkan lebih dari 100 roket ke Israel sebagai balasan atas serangan yang menewaskan seorang komandan seniornya di Lebanon.
Hizbullah telah saling serang hampir setiap hari di perbatasan dengan tentara Israel sejak sekutu Palestina-nya, Hamas, menyerang Israel Selatan pada 7 Oktober lalu.
Peningkatan kemungkinan perang dari kedua belah pihak baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran akan perang habis-habisan di perbatasan Lebanon.
Dilansir CNA, seorang komandan Hizbullah yang bertanggung jawab atas satu dari tiga sektor di Lebanon Selatan tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah mobil.
Seorang sumber yang dekat dengan kelompok tersebut mengatakan bahwa yang meminta identitasnya dirahasiakan karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Kelompok yang didukung Iran tersebut mengatakan bahwa komandan Mohammed Naameh Nasser, yang juga dikenal sebagai Hajj Abu Naameh tewas dalam serangan tersebut, dan juga mengumumkan tewasnya seorang pejuang kedua.
Baca Juga
Militer Israel mengatakan bahwa mereka membunuh Nasser, dengan mengatakan bahwa dia adalah komandan Unit Aziz milik Hizbullah yang bertanggung jawab atas penembakan dari Lebanon Barat Daya ke wilayah Israel.
Hizbullah mengatakan bahwa sebagai bagian dari tanggapan atas pembunuhan Nasser, para pejuangnya menyerang dua posisi di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel dengan 100 roket Katyusha.
Sebagai balasan, mereka mengatakan telah menembakkan puluhan roket Katyusha ke salah satu posisi, dan roket Falaq, serta rudal Burkan ke dua lokasi militer di Israel Utara.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa sekitar 100 peluncuran roket telah dilakukan ke Israel dari Lebanon.
Pernyataan terpisah dari militer Israel mengatakan bahwa layanan darurat telah beroperasi untuk memadamkan sejumlah kebakaran yang disebabkan oleh salah satu serangan, di wilayah Kiryat Shmona di Israel Utara.