Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Minta Israel Hindari Eskalasi Konflik dengan Hizbullah di Lebanon

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken meminta Israel menghindari eskalasi konflik lebih lanjut dengan Hizbullah di Lebanon.
Tentara Israel berjalan di dekat tank di tengah konflik Israel dan Hamas di dekat Perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 9 Mei 2024./Reuters
Tentara Israel berjalan di dekat tank di tengah konflik Israel dan Hamas di dekat Perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 9 Mei 2024./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken meminta Israel untuk menghindari eskalasi konflik lebih lanjut dengan Hizbullah di Lebanon, pada Senin (24/6/2024). 

Blinken meminta hal itu dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, ketika membahas upaya untuk mencapai kesepakatan pembebasan sandera di Gaza. 

Gallant sedang berkunjung ke Washington untuk menegaskan kembali nilai hubungan dengan sekutu utama Israel tersebut. 

Adapun sebelumnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara terbuka mengecam AS setelah adanya penundaan pengiriman senjata ke Israel

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan dalam pertemuan selama dua jam dengan Gallant, Blinken membahas diplomasi tidak langsung antara Israel dan Hamas mengenai perjanjian yang menjamin pembebasan semua sandera dan upaya meringankan penderitaan rakyat Palestina. 

"Blinken juga menggarisbawahi pentingnya menghindari eskalasi konflik lebih lanjut dan mencapai resolusi diplomatik yang memungkinkan keluarga Israel dan Lebanon untuk kembali ke rumah mereka,” kata Miller, dilansir Al-Arabiya, pada Selasa (25/6/2024). 

Seperti diketahui, ketegangan meningkat seiring meningkatnya baku tembak antara Israel dan gerakan militan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.

Netanyahu mengatakan pasukan Israel akan mengakhiri perang paling intens di Gaza dan akan mengerahkan pasukannya ke perbatasan utara, meskipun dia menganggap tindakan tersebut sebagai tindakan defensif.

"Setelah fase intens selesai, kami akan memiliki kemungkinan untuk memindahkan sebagian pasukan ke Utara, dan kami akan melakukan ini. Pertama dan terutama untuk tujuan pertahanan. Dan kedua, untuk memulangkan warga kami [dievakuasi]," katanya, di Channel 14 Israel, dilansir Reuters, pada Senin (24/6/2024). 

Sementara itu, Gallant juga bertemu dengan pimpinan CIA Bill Burns, orang penting AS dalam negosiasi untuk membebaskan sandera dari Hamas.

“Saya ingin menekankan bahwa komitmen utama Israel adalah mengembalikan para sandera, tanpa kecuali, ke keluarga dan rumah mereka. Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk memulangkan mereka,” kata Gallant sebelum memulai pertemuannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper